Search

Menanti Data Tenaga Kerja AS, Bursa Singapura Ogah Gerak

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka stagnan, dengan kecenderungan menguat tipis pada perdagangan hari ini, Jumat (4/10/2019) setelah dalam 2 hari terakhir dihantam aksi jual dengan total pelemahan mencapai 1,85%.

Data perdagangan mencatat, Indeks Straits Times tampak mencoba untuk mengakhiri perdagangan akhir pekan di zona hijau sambil menunggu rilis penciptaan lapangan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan malam ini.

Indeks Straits Times dibuka menguat terbatas 0,04% ke level 3.089,27 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 14 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 9 saham melemah, dan 7 saham tidak mencatatkan perubahan harga.


Menanti Data Tenaga Kerja AS, Straits Times LandaiFoto: Pertemuan G-20 Trump-Xi (REUTERS/Kevin Lamarque)

Dalam 2 hari terakhir rentetan rilis data ekonomi Negeri Paman Sam yang buruk memicu kekhawatiran pelaku pasar bahwa negeri dengan tingkat konsumsi terbesar di dunia tersebut semakin mendekati jurang resesi.
Imbasnya, pasar saham dunia, terutama di kawasan Asia diterpa tekanan jual oleh investor yang lebih memilih untuk menanamkan dana mereka di aset-aset aman alias safe haven seperti emas. Pada perdagangan pasar spot, harga emas dunia mencatatkan reli 4 hari beruntun.

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, investor memilih mengambil sikap wait and see untuk mencermati rilis data penciptaan lapangan kerja AS bulan September yang diprediksi membaik dibandingkan dibandingkan bulan sebelumnya.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekonomi AS menciptakan 145.000 lapangan kerja pada September, membaik dibandingkan Agustus yaitu 130.000.

Data ini menjadi penting karena menjadi salah satu penentu dalam perumusan kebijakan moneter. Kalau penciptaan lapangan kerja membaik dan angka pengangguran turun, maka bisa jadi bank sentral AS (The Fed) akan pikir-pikir dulu untuk menurunkan suku bunga acuan.


Namun jika sebaliknya, maka The Fed semakin yakin untuk menurunkan suku bunga acuan. Bahkan mungkin bisa dua kali lagi sampai akhir tahun ini.

Meskipun demikian, tampaknya pelaku pasar menaruh harapan besar bahwa The Fed akan kembali memangkas federal funds rate pada pertemuan akhir Oktober mendatang.

Melansir situs CME Fedwatch, probabilitas The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin ke kisaran 1,5-1,75% ada di 88,2%. Sedangkan peluang suku bunga ditahan di level saat ini, yakni 1,75-2%, adalah 11,8%.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Ojelbu
October 04, 2019 at 03:36PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menanti Data Tenaga Kerja AS, Bursa Singapura Ogah Gerak"

Post a Comment

Powered by Blogger.