
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan impor disebabkan oleh naiknya impor non migas US$ 127,4 juta dan impor migas justru turun US$ 38,5 juta yang dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah sebesar US$ 95,9 juta.
Ia menjelaskan, menurut penggunaan barang seperti konsumsi mengalami kenaikan baik bulanan dan tahunan.
"Impor konsumsi meningkat karena kenaikan permintaan kendaraan seperti daging beku, mobil sport dan bahan kimia," kata dia.
Sedangkan untuk bahan baku terjadi penurunan impor karena permintaan yang turun. Komoditas yang turun salah satunya raw sugar dari Thailand.
Kemudian, dari sektor barang modal terjadi kenaikan dibandingkan bulan lalu dan penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Adapun komoditas impor di kelompok ini adalah barang elektronik.
"Barang modal yang import laptop, notebook, komputer dan beberapa mesin dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan," jelasnya.
Lebih rinci, adapun barang yang mengalami peningkatan impor tertinggi adalah serelia, gandum dan kapal laut serta bangunan terapung. Sedangkan barang yang mengalami penurunan impor tertinggi adalah gula dan kembang gula serta kapal terbang dan tembaga.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>>
(sef/sef)
https://ift.tt/2MIGxSW
October 16, 2019 at 02:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duh, RI Kebanjiran Impor Mobil Sport Sampai Gula"
Post a Comment