Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengaku sampai saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut kepada pihaknya.
"Gojek katanya mau listing, dual listing di Indonesia dan negara lain, itu baru rencana. Sekarang beliau [Founder Go-Jek Nadiem Makarim] jadi menteri. Jadi enggak? yah enggak tahu. Saya sih gak tahu, gak pernah bicara sampai sejauh itu," ungkapnya dalam sesi diskusi dengan media di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (25/10/2019).
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat startup cenderung menahan diri untuk melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), salah satunya terkait transparansi bisnis yang memengaruhi persaingan antar startup.
"Ini dugaan saya, kalau startup itu sekarang IPO, kan jadi transparan. Padahal itulah kompetitif mereka, soal ranah binis mereka seperti apa," ujar Hoesen.
"Kan kayak peer to peer begitu, mereka jadi ketahuan kan [rahasianya], jadi bisa dibuatin tuh ratusan hingga ribuan bisa membuat aplikasi yang sama," lanjutnya.
Untuk itu, Hoesen pun tidak terlalu berharap dan memaksaka start up untuk mencatatkan sahamnya di bursa.
(hps/hps)
https://ift.tt/349dQFX
October 26, 2019 at 04:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nadiem jadi Menteri, OJK Respons Soal Rencana IPO Gojek"
Post a Comment