Jakarta, CNBC Indonesia- Kampanye anti sawit dan produk turunannya ramai dilakukan di negara-negara Eropa. Hal ini tentu berdampak pada sektor industri kelapa sawit, terutama pada Provinsi Riau yang perekonomiannya ditunjang oleh kelapa sawit dan minyak bumi. Strategi pengolahan sawit yang ramah lingkungan jadi solusi, namun seberapa serius pemerintah daerah Riau mengatur strategi untuk melawan pandangan negatif internasional pada sawit Indonesia? Disamping itu, apa lagi potensi provinsi Riau yang sesungguhnya masih terpendam dan belum tergali?
Gubernur Riau, Syamsuar, menceritakan semuanya pada Peter F. Gontha dalam program talkshow special IMPACT with Peter Gontha, hanya di CNBC Indonesia.
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2qxUTOr
October 24, 2019 at 02:59PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Hapus Hambatan Investasi, OSS 1.1 Siap Meluncur
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus menggenjot upaya penyederhanaan perizinan investasi. Ide… Read More...
Sedang Bullish, IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan Hari IniJakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari pertama… Read More...
Kabar dari Arab Saudi Bikin Harga Minyak Tertinggi Sejak Juli
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Harga si emas… Read More...
Sentimen Turunnya Suku Bunga AS dan Eropa Kompak Angkat Pasar
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan kompak menguat di awal pekan ini, Senin (9/9/2019), dan me… Read More...
Deposito vs Obligasi, Pilih Mana Hayo
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) memperkirakan hingga akhir tahun ini masih ak… Read More...
0 Response to "Sikap Gubernur Riau Tanggapi Boikot Sawit Oleh Eropa"
Post a Comment