
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A Djalil kepada CNBC Indonesia, di kantornya, Jakarta, Jumat (11/10/201) menjelaskan, bagaimana Presiden Jokowi merasa kecewa karena investor memilih Vietnam sebagai lokasi investasi yang baru karena masalah lahan di sana bukan lagi masalah. Samsung misalnya, memilih Vietnam karena ada fasilitas gratis tanah yang diberikan hingga 100 tahun.
Di Indonesia, pemerintah atau negara tak menguasai cadangan lahan industri yang diperuntukkan bagi fasilitas investasi calon investor. Hal ini berlawanan dengan Vietnam, yang bisa memberikan fasilitas gratis tanah bagi investor karena pemerintah menguasai lahan.
"Idenya harus punya tanah, BPN tak punya tanah, negara tak punya tanah," katanya. .
Kementerian berencana membuat bank tanah atau land bank. Langkah ini juga dilakukan dalam rangka reformasi agraria untuk mendukung investasi.
Pemerintah juga akan mendorong UU pertanahan untuk menghindari spekulasi harga. Sebab, tak bisa dipungkiri, lonjakan harga tanah, salah satunya di kawasan industri karena ulah oknum yang tak bertanggung jawab.
"Kenapa UU pertanahan didorong. Tak boleh mengangkangin tanah, kita akan atur," tegasnya.
Sebelumnya, BPN bersama Polri membongkar dua kasus mafia pertanahan di Jakarta dan Banten. Mafia tanah menjadi masalah serius terutama dalam hal menghambat investasi dan merugikan masyarakat.
(sef/sef)
https://ift.tt/32el1Mc
October 13, 2019 at 03:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor RI Lari ke Vietnam Karena Mafia Tanah?"
Post a Comment