Beberapa waktu lalu, Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Malaysia 2019. Kuok menjadi juara! Kuok yang berusia 95 tahun ini juga menjadikan dirinya sebagai orang terkaya tertua di Malaysia.
Kuok adalah seorang pengusaha Tionghoa-Malaysia yang berpengaruh. Memiliki usaha kelapa sawit, perkapalan, dan properti, ia menjadi orang terkaya di Malaysia 2019 versi Forbes.
Menurut Forbes, Kuok memiliki harta US$ 12,8 miliar atau lebih dari 183 triliun. Kuok menjadi orang terkaya Malaysia melalui induk perusahaannya bernama Kuok Group, yang bergerak di sektor perhotelan, real estate, dan komoditas.
Kuok memulai karirnya sebagai pedagang beras, gula, dan tepung terigu pada 1949. Penyumbang kekayaan terbesar Kuok saat ini adalah melalui Wilmar International, yang saat ini dijalankan oleh keponakannya, yaitu Kuok Khoon Hong.
Sebelumnya, pada 2018 Kuok juga menjadi orang terkaya di Malaysia dengan kekayaan US$ 14,8 miliar. Kekayaan Kuok menurun pada tahun ini dibandingkan 2018. Namun, dia masih menjadi orang terkaya di Malaysia.
Darah bisnis Kuok menurun kepada sang putri bungsu, yaitu Yen Kuok. Meski menjadi putri konglomerat terkaya Malaysia, Yen berusaha untuk mandiri. Yen sudah diajari sejak dini untuk bisa mandiri.
Dilansir dari Free Malaysia Today. Wanita lulusan Stanford University, California, itu mempunyai bisnis sendiri. Yen yang suka mengikuti tren fashion mencoba memulai bisnis di bidang tersebut.
Yen Kuok mencoba berjualan barang bekas authentic branded dengan harga miring dengan jenama Guiltless. Ia pun sukses menjadi pionir dalam menjual barang preloved dari brand kenamaan dunia dengan harga murah. Kini ia pun sudah mempunyai store sendiri.
![]() |
Masih kalah
Apabila dibandingkan dengan Indonesia, kekayaan Kuok masih di bawah orang terkaya di Indonesia, yakni Hartono bersaudara yang terkenal lewat usaha Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Kekayaan Budi Hartono mencapai US$ 18,6 miliar, sementara saudara kandungnya Michael Hartono mencapai US$ 18,5 miliar. Keduanya menempati peringkat 54 dan 56 dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes.
Total kekayaan Hartono bersaudara meningkat US$ 2 miliar dibandingkan tahun lalu. Pada 2018, kekayaan Hartono bersaudara 'hanya' US$ 35 miliar, namun kini bertambah menjadi US$ 37,1 miliar.
Dua pertiga dari kekayaan Hartono bersaudara dipetik dari investasi di BCA, pada saat kakak beradik itu mengambil alih BCA dari keluarga Salim pada periode 1997-1998.
Selain itu, kekayaan mereka juga datang dari Grup Djarum, yang dirintis oleh ayah mereka dan kini dilanjutkan oleh Robert Budi Hartono. Saat ini, Djarum masih menjadi produsen rokok terbesar di bumi pertiwi.
Grup Djarum sendiri ekspansi besar-besaran di bisnis sektor lainnya seperti elektronik, Polytron, dan sejumlah properti. Salah satu yang mentereng adalah Grand Indonesia dan WTC Mangga Dua.
Selain bisnis konvensional, Hartono bersaudara juga masuk ke dalam bisnis digital dengan memiliki venture capital. Melalui venture capital ini, Grup Djarum menaungi blibli.com dan kaskus.co.id.
Terkini pada November lalu, Grup Djarum telah menjadi pemegang saham mayoritas PT Daya Network Lestari, sebuah perusahaan yang mengelola jaringan ATM Alto.
Simak video terkait jajaran orang terkaya RI di bawah ini.
(miq/miq)
https://ift.tt/2CgBzbp
March 15, 2019 at 04:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Orang Terkaya Malaysia, Sang Raja Sawit"
Post a Comment