Search

Nggak 'Cinta' Lagi, AS Resmi Sanksi Ekonomi Turki

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberi sanksi ekonomi ke Turki. Sanksi tersebut berupa naiknya tarif baja Turki hingga 50% dan penghentian negosiasi perdagangan yang tengah berlangsung dengan negara itu.

Trump telah mengumumkan perintah tersebut dalam sebuah pernyataan panjang yang ia unggah ke Twitter pada Senin sore.


"Perintah ini akan memungkinkan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi tambahan yang kuat terhadap mereka yang mungkin terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang serius, menghalangi gencatan senjata, mencegah orang-orang terlantar untuk kembali ke rumah, secara paksa memulangkan para pengungsi, atau mengancam perdamaian, keamanan, atau stabilitas di Suriah," bunyi pernyataan Trump, sebagaimana dilansir dari CNBC Internasional, Selasa (15/10/2019).

Pada Mei, AS mengurangi separuh tarif impor baja Turki hingga 25%. Bahkan, saking mesra, saat itu Trump menaikkan status perdagangan preferensial yang ada dengan negara itu.

Serangan Turki ke kelompok Kurdi dilakukan persis setelah AS menarik tentara dari wilayah Suriah sejak Rabu lalu. Trump menarik tentara untuk menepati janji soal kedamaian di Timur Tengah.

"Ini tidak dibenarkan secara hukum dan tidak beralasan menyerang teman dan mitra AS (kurdi), yang mengancam kehidupan dan mata pencarian jutaan warga sipil di sana," tulis pernyataan senator AS.

Eropa pun secara resmi melakukan embargo pada Turki. Prancis dan Jerman bahkan menghentikan ekspor senjata negara tersebut ke Turki.

Bahkan dalam komunikasinya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan tindakan Turki bisa men-destabilisasi kawasan Timur Tengah dan mengarah pada kebangkitan ISIS.

Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa ancaman sanksi dan embargo senjata oleh Barat tidak akan menghentikan serangan militer Turki terhadap militan Kurdi di Suriah.

"Setelah kami meluncurkan operasi kami, kami menghadapi ancaman seperti sanksi ekonomi dan embargo penjualan senjata. Mereka yang berpikir mereka dapat membuat Turki kembali dengan ancaman ini sangat keliru," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi dikutip dari AFP.

Turki melihat pejuang Turki sebagai teroris dan pemberontak. Masalah keduanya sudah terjadi sejak 3 dekade lalu.

"Saya mengatakan kepadanya untuk menjelaskan kepada saya. Apakah kita benar-benar sekutu di NATO atau YPG yag diterima NATO tanpa pemberitahuan ke saya," kata Erdogan seraya menceritakan pembicaraan teleponnya dengan Kanselir Jerman.

Ia pun menolak mediasai yang diusulkan barat. Ia mengatakan militer Turki dan proksi di Suriah sudah menguasai kota perbatasan Ras al-Ain dan tengah mengepung Tal Abyad.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2BeaNQk
October 15, 2019 at 03:08PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Nggak 'Cinta' Lagi, AS Resmi Sanksi Ekonomi Turki"

Post a Comment

Powered by Blogger.