Search

Sosok Wanita di Balik Kesuksesaan Grab Jadi Decacorn

Jakarta, CNBC Indonesia - Cofounder dan COO Grab, Tan Hooi Ling masuk ke dalam jajaran Asia's Power Businesswomen 2019 dari Forbes, yang merupakan jajaran 25 pebisnis wanita yang melakukan transformasi di industri maupun wilayahnya.


Tan Hooi Ling adalah salah satu pendiri Grab, aplikasi decacorn pertama di Asia Tenggara. Wanita berusia 35 tahun ini memimpin Grab bersama dengan Anthony Tan.

Seperti dikutip dari Forbes, keduanya pun berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 9 miliar atau Rp 126 triliun (kurs Rp 14.000 per US$) sejak berdiri pada 2012. Setengah dari dana yang berhasil dikumpulkan berasal dari pendanaan oleh SoftBank Vision Fund, Alibaba, Microsoft dan 26 investor lainnya pada Maret lalu.

Suntikan dana dari para investor itu membuat nilai Grab mencapai US$ 14 miliar atau Rp 196 triliun. Grab juga juga bersiap melakukan pendanaan Seri H dengan target dana USD2 miliar yang direncanakan akan rampung sebelum berakhirnya tahun ini.

Sebagai Chief Operating Officer, Tan berfokus pada pertumbuhan pangsa pasar Grab di delapan negara dan 336 kota. Bahkan pada bulan Maret 2018, Grab telah membeli operasional Uber di Asia Tenggara dengan nilai mencapai miliaran dolar AS.

Dari penelitian ABI, dengan membeli saham Uber, market share atau pangsa pasar Grab di Indonesia mencapai di atas 60% pada pertengahan 2018, dari sebelumnya hanya 30% pada awal 2017.

Ayah Tan yang merupakan teknik sipil menjadi inspirasinya untuk menemluh studi tekni mesin di University of Bath di Inggris. Setelah lulus, Tan bekerja setahun sebagai insinyur peralatan di perusahaan farmasi raksasa di London. Setelah itu, Tan pindah ke perusahaan konsultan McKinsey di Malaysia, yang akhirnya mensponsori dia untuk gelar M.B.A. dari Harvard.

Dari studinya ini pula ia bertemu dengan rekannya Anthony Tan di tahun 2011. Meskipun pun setekah lulus ia mengambil pekerjaan dengan Salesforce di San Francisco, ia tetap menghabiskan waktu luangnya untuk mengembangkan Grab bersama Anthony Tan, bahkan menggunakan liburannya pergi ke Kuala Lumpur untuk mencari tim.

Peran Tan tidaklah sedikit di Grab. Berkat dia, Grab kini memiliki nilai US$ 25 miliar atau Rp 350 triliun. Grab juga telah menjadi bagian dari payment market Asia yang mencapai US$ 500 miliar.

Di Singapura, Grab berlomba untuk mendapatkan satu dari lima lisensi perbankan digital yang akan dikeluarkan oleh Otoritas Moneter untuk pertama kalinya tahun ini. Grab Financial Group, menginginkan pengguna aplikasi Grab untuk mengadopsi e-wallet serta menjualnya pinjaman, hipotek dan asuransi.

Pada tahun 2018, Grab bermitra dengan Credit Saison Jepang untuk menyediakan layanan pinjaman, dan bermitra dengan Mastercard untuk layanan prabayar. Di luar fintech, Tan mencari layanan vertikal lainnya termasuk layanan video, pemesanan perjalanan dan layanan kesehatan, yang ingin dijual di seluruh Asia Tenggara.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2AH5nNm
October 05, 2019 at 02:48PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sosok Wanita di Balik Kesuksesaan Grab Jadi Decacorn"

Post a Comment

Powered by Blogger.