Search

Bukan Perang Dagang, Perang Beneran Bikin Bursa Asia Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia mengawali perdagangan terakhir di pekan ini ini, Jumat (3/1/2020), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai naik 0,12%, indeks Hang Seng menguat 1%, indeks Straits Times terapresiasi 0,26%, dan indeks Kospi bertambah 0,8%. Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham Jepang diliburkan pada hari ini.

Bursa saham utama Benua Kuning kemudian terus melaju di zona hijau. Namun, kini bursa saham regional sudah melemah. Hingga berita ini diturunkan, indeks Shanghai turun 0,15%, indeks Hang Seng jatuh 0,19%, indeks Straits Times terkoreksi 0,31%, dan indeks Kospi terpangkas 0,15%.


Tensi geopolitik antara AS dan Iran yang semakin panas menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning. Mengutip CNBC International, AS dikabarkan telah menembak mati petinggi pasukan militer Iran. Eskalasi tersebut menandai semakin terpecahnya AS dengan Iran.

Mengutip CNBC International, Jenderal Qassim Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran), dikabarkan tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad.

Selain itu, Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil komandan dari Popular Mobilization Forces selaku kelompok milisi Irak yang dibekingi oleh Iran, juga dilaporkan meninggal dunia. Laporan dari CNBC International tersebut mengutip pemberitaan dari stasiun televisi di Irak, beserta pejabat pemerintahan.

Melansir Bloomberg, serangan udara yang diluncurkan oleh AS terjadi di dekat bandara internasional Baghdad.

Sebelumnya, Soleimani telah disanksi oleh AS sejak tahun 2007 dan pada Mei 2019, Washington memutuskan untuk melabeli Revolutionary Guards, beserta dengan seluruh bagiannya, sebagai organisasi teroris, menandai kali pertama label tersebut diberikan terhadap lembaga militer resmi dari sebuah negara.

Serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad merupakan eskalasi teranyar dari hubungan AS-Iran yang sudah panas dalam beberapa waktu terakhir. Pada pekan kemarin, seorang kontraktor asal AS diketahui tewas dalam serangan roket di markas militer Irak di Kirkuk.

Pembunuhan terhadap kontraktor asal AS tersebut kemudian direspons AS dengan menyerang pasukan militer yang dibekingi Iran di Irak. Selepas itu, kedutaan besar AS di Irak diserang oleh Kataeb Hezbollah, kelompok milisi yang dibekingi oleh Iran.

Potensi meletusnya perang antara AS dengan Iran membuat pelaku pasar memasang posisi defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2ZNhCUw
January 03, 2020 at 05:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bukan Perang Dagang, Perang Beneran Bikin Bursa Asia Merah"

Post a Comment

Powered by Blogger.