Selain dari sentimen positif damai dagang, pasar juga masih menikmati euforia perdagangan efek utang di awal tahun terjadi musiman, atau yang biasa disebut January Effect.
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain.Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya.
Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.Seri acuan yang paling menguat adalah FR0082 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 11 basis poin (bps) menjadi 7,44%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 2 Jan'20 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 30 Dec'19 (%) |
Yield 2 Jan'20 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar PHEI 2 Jan'20 (%) |
FR0081 |
5 tahun |
6.422 |
6.433 |
1.10 |
6.378 |
FR0082 |
10 tahun |
7.106 |
7.074 |
-3.20 |
7.0317 |
FR0080 |
15 tahun |
7.553 |
7.443 |
-11.00 |
7.4061 |
FR0083 |
20 tahun |
7.564 |
7.563 |
-0.10 |
7.53 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,83 poin (0,31%) menjadi 270,15 dari posisi awal pekan ini 269,32.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 516 bps, menyempit dari posisi awal pekan 519 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 0,2 bps hingga hampir flat pada 1,91%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.062,62 triliun SBN, atau 38,6% dari total beredar Rp 2.752 triliun berdasarkan data per 30 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 169,37 triliun dibanding posisi akhir Desember 2018 Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 1,25 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih defisit Rp 5,18 triliun.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, mayoritas masih mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Hal tersebut mencerminkan investor global sedang memburu obligasi pemerintah di tengah euforia perdagangan perdana di tahun baru.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 30 Dec'19 (%) |
Yield 2 Jan'20 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) |
6.78 |
6.79 |
1.00 |
China (A+) |
3.173 |
3.185 |
1.20 |
Jerman (AAA) |
-0.187 |
-0.19 |
-0.30 |
Prancis (AA) |
0.122 |
0.118 |
-0.40 |
Inggris Raya (AA) |
0.826 |
0.836 |
1.00 |
India (BBB-) |
6.501 |
6.502 |
0.10 |
Jepang (A) |
-0.022 |
-0.012 |
1.00 |
Malaysia (A-) |
3.314 |
3.312 |
-0.20 |
Filipina (BBB) |
4.44 |
4.43 |
-1.00 |
Rusia (BBB) |
6.27 |
6.23 |
-4.00 |
Singapura (AAA) |
1.739 |
1.777 |
3.80 |
Thailand (BBB+) |
1.495 |
1.46 |
-3.50 |
Amerika Serikat (AAA) |
1.91 |
1.912 |
0.20 |
Afrika Selatan (BB+) |
8.255 |
8.21 |
-4.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas)
https://ift.tt/2tlrDvZ
January 03, 2020 at 02:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?"
Post a Comment