Jakarta, CNBC Indonesia -
Pemerintah AS dikabarkan akan membatasi investasi dari negara tersebut ke China. Sebagaimana, ditulis CNBC International, narasumber anonim secara pasti mengatakan hal ini.
Pembatasan dilakukan untuk melindungi investor AS dari risiko berlebihan akibat peraturan yang sedang dan akan diterapkan di China. Meski demikian, pembahasan wacana ini masih dalam proses awal.
"Belum ada yang diputuskan," kata sumber itu. "Waktunya juga belum pasti,".
Jika tindakan ini benar dilakukan AS, ini diprediksi mencederai negosiasi perang dagang yang tengah berlangsung. Sebelumnya, AS dan China telah sepakat akan ada kesepakatan baru terkait perdagangan di 10 Oktober nanti.
Meski demikian AS membantah hal ini. "Pemerintah tidak sedang mempertimbangkan pemblokiran perusahaan-perusahaan China dari pencatatan saham di bursa saham AS saat ini," tulis Bloomberg mengutip Juru Bicara Departemen Keuangan AS Monica Crowley.
Pemerintah China juga belum mengeluarkan pernyataan soal ini.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2nIvVux
September 30, 2019 at 02:19PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Diskon 99% dan Umroh Gratis, Ini Promo Ramadan e-Commerce RIJakarta, CNBC Indonesia- Memaksimalkan momen berbagi selama Ramadan, beberapa toko online atau e-Com… Read More...
Perang Dagang Makin Sengit, China: Dampaknya Masih Terkendali
Jakarta, CNBC Indonesia - Perselisihan dagang dengan Amerika Serikat (AS) telah berdampak pada ekon… Read More...
Satu-Satunya dari ASEAN, Grab Masuk Top 10 Startup Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Grab merupakan satu-satunya perusahaan asal Asia Tenggara dari 10 be… Read More...
Apple Hingga Samsung, Ini 10 Perusahaan Paling Cuan di Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan-perusahaan teknologi dan bank kembali membuktikan diri sebagai… Read More...
Ramalan Menko Darmin: Perang Dagang AS-China Belum akan Usai
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku pemerinta… Read More...
0 Response to "AS Bakal Blokir Investasi ke China, Nego Perang Dagang?"
Post a Comment