Search

Sempat Amblas, Akankah Harga Emas Anjlok di Bawah US$ 1.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia mulai kesulitan untuk bangkit pada perdagangan Kamis kemarin (26/9/2019) setelah anjlok hingga 1,83% pada perdagangan Rabu sebelumnya. Namun memasuki perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) pada Kamis malam, harga emas mulai bergerak liar.

Data Refinitiv menunjukkan, pukul 20:40 WIB tadi malam, harga emas menguat ke level US$ 1.511,40/troy ons di pasar spot. Padahal kurang dari satu jam sebelumnya, harga emas dunia berada di level US$ 1.501,75/US$.

Penurunan harga emas sebelumnya disebabkan adanya harapan damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan China akan segera terjadi, bahkan lebih cepat dari perkiraan pasar.

"Mereka (China) ingin membuat kesepakatan, dan itu bisa terjadi lebih cepat dari yang Anda duga. Saya bersikap baik kepada mereka, dan kami melakukan pembicaraan yang positif. China mulai membeli kembali produk agrikultur kami seperti daging sapi dan babi, banyak sekali daging babi," ungkap Trump di New York, seperti diberitakan Reuters.

Sentimen yang lebih bagus lagi, AS sudah mencapai mencapai kesepakatan dagang baru dengan Jepang. Jika situasi global kondusif, emas yang menjadi aset aman (safe haven) biasanya dilepas investor.

Pernyataan dan kesepakatan tersebut disambut baik oleh pelaku pasar, ekonomi AS diharapkan akan membaik jika kesepakatan dagang dengan China akhirnya tercapai. Dolar pun menjadi perkasa.


Perkasanya dolar juga memberikan tekanan tambahan bagi emas. Harga logam mulia dibanderol dengan dolar, sehingga ketika dolar menguat harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan permintaan berpotensi menurun.

Di saat sedang mendapat banyak tekanan tersebut, proses pemakzulan Presiden Trump menimbulkan ketidakpastian di pasar, yang membuat harga emas "belum mau" turun lebih dalam lagi.

Meski dalam sejarah AS tidak pernah ada presiden yang sukses dilengserkan, tetap saja proses pemakzulan yang sedang berjalan membuat pelaku pasar berhati-hati.


Hal inilah yang membuat harga emas bergerak liar memasuki perdagangan sesi AS, dari level terendah 1.501,75/US$, langsung berbalik naik hingga ke atas US$ 1.511/troy ons.

Secara teknikal, mengacu perdagangan kemarin, jika harga emas dunia menembus ke bawah US$ 1.504/troy ons, maka emas berpeluang turun ke level psikologis US$ 1.500.

Kemampuan melewati level psikologis akan membawa emas turun ke US$ 1.494 sampai US$ 1.490/troy ons.

Sementara jika menembus ke atas US$ 1.512, emas berpotensi kembali menguat menuju area US$ 1.516/troy ons. Kalau level tersebut juga dilewati, peluang ke area U$ 1.521/troy ons menjadi semakin terbuka.

Lalu apa kabar harga emas Antam?

LANJUT KE HALAMAN 2 >>

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2nERnAw
September 27, 2019 at 02:11PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sempat Amblas, Akankah Harga Emas Anjlok di Bawah US$ 1.500"

Post a Comment

Powered by Blogger.