Menurutnya, salah satu langkah yang ampuh untuk memperbaiki perekonomian dengan reformasi struktural. Artinya harus memperbaiki beberapa kebijakan yang saat ini masih berpengaruh dalam memperlambat pertumbuhan ekonomi.
"Nah ini cara yang harus dilakukan. Kembali lagi cerita saya tadi revisi UU ketenagakerjaan, permudah regulasi. Itu makanya saya bilang kunci dari reformasi struktural menjadi jawaban untuk membuat ekonomi kita menjadi stabil," ujarnya saat berdialog dengan Maria Katarina dalam Squawk Box, CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2019).
Ia menjelaskan, saat ini pembiayaan APBN sebesar 75% berasal dari domestik (local currency bond) dan sisanya 25% berasal dari global bond. Adapun total porsi dari domestik itu, sekitar 40% dipegang oleh pihak asing. Artinya jika di tambah dengan porsi global bond maka asing memang lebih dari 50% pembiayaan ke APBN.
Dengan kondisi ini, maka setiap ada tekanan di global maka asing akan memilih keluar dari Indonesia. Ini lah yang membuat kondisi domestik sangat berdampak jika ada gonjang ganjing di global.
"Jadi solusinya adalah financial deepening, dimana pemain lokal itu porsinya harus menjadi lebih besar dibandingkan dengan pemain asing di dalam lokal currency bond," jelasnya.
Lanjutnya, saat ini pemerintah telah melakukan banyak usaha untuk membuat investor masuk terutama dengan pemberian insentif. Insentif seperti pajak obligasi yang saat ini menjadi lebih murah dan juga akan mendorong asuransi dan dana pensiunan. Tapi itu langkah itu kurang diminati oleh banyak pihak.
"Jadi sebetulnya solusinya adalah financial deepening, satu. Tapi solusi paling fundamental adalah bagaimana pembiayaan di dalam external financing ini itu tidak dari bond portfolio, bukan tidak ada tapi porsinya lebih kecil dan diganti dengan foreign direct investment (FDI)," tegasnya.
https://ift.tt/2InDwWT
October 05, 2019 at 05:14PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Chatib Basri: Reformasi Struktural Kunci Jaga Ekonomi"
Post a Comment