Pernyataan Pentagon juga meningkatkan kekhawatiran terhadap membesarnya konflik antara dua negara yang dapat menganggu produksi minyak di daerah itu ke depannya.
Militer AS mengambil "aksi defensif tegas untuk melindungi personel AS dengan membunuh Qasem Soleimani," ujar pernyataan Departemen Pertahanan pada Kamis malam. Departemen itu menyatakan aksi itu merupakan arahan dari presiden AS.Harga minyak Brent yang menjadi acuan internasional naik US$ 2,42 (3,6%) menjadi US$ 68,67 per barel setelah sempat ditransaksikan hingga US$ 69,5/barel. Di sisi lain, harga minyak WTI juga naik dengan besaran US$ 1,87 (3%) menjadi US$ 63,05/barel setelah sempat ditransaksikan pada US$ 64,09/barel, tertinggi sejak April.
Serangan itu dinyatakan dapat "memprovokasi tindakan balasan signifikan" dari Iran dan juga dari milisi Irak yang didukung Iran, ujar Matthew Bey, analis global seinor di Stratfor, kutip CNBC.com."Iran diprediksi akan melancarkan serangan balasan dengan menyerang infrastruktur industri minyak di Teluk Persia dan daerah Timur Tengah lain," tutur Bey. Menurut dia, Teheran juga mempertimbangkan serangan ke infrastruktur minyak milik Arab Saudi jika tensi memanas di area itu, dan sudah memiliki kapabilitas dan kemauan untuk menyerang titik penting yang dapat "memakan waktu untuk dibangun kembali" di Arab Saudi.
Soleimani adalah pimpinan unit pasukan khusus Tentara Revolusi Iran yang dibunuh bersama dengan wakil komandan milisi Irak bernama Pasukan Mobilisasi Populer (al-Hashd ash-Shaʿbi) yang didukung Iran bernama Abu Mahdi al-Muhandi.
Dia adalah tokoh kunci di perpolitikan Iran dan menjadi pihak yang disalahkan oleh AS atas serangan Kedutaan Besar AS di Baghdad."Hal itu adalah reaksi spontan karena semua orang mempertanyakan bagaimana Iran akan membalas, dan saya menilai hal itu yang membuat harga minyak naik 3% atau 4%" ujar Amrita Sen dari Energy Aspects dalam acara CNBC "Worldwide Exchange."Menurut dia, risiko riil adalah langkah balasan Iran. Kami sudah melihat apa yang bisa mereka lakukan di Arab Saudi, apakah itu akan terjadi lagi, akankah ada serangan lain pada fasilitas milik Arab Saudi.Dia memprediksi serangan balasan akan "memakan beberapa waktu", dan di antara waktu itu harga minyak dapat berbalik dari penguatannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/irv)
https://ift.tt/2sJa2Ok
January 04, 2020 at 04:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Bakal Serang Kilang di Timteng, Harga Minyak To The Moon"
Post a Comment