Search

Pernah Jadi Sekdes, Kini Tinggal Sendiri di Rumah Usang Tak Beratap - Jawa Pos

MEMPRIHATINKAN: Supriadi, 68, warga yang tinggal di Dusun Karang Templek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu. Dia menempati rumah kuno tanpa atap dan usang. 

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Langkah Supriadi gontai tak beraturan. Tangan legamnya selalu mencari pegangan untuk meneruskan langkah. Kala berjalan, wajahnya kerap mendongak. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Sesekali tangannya juga mengusap muka. Ada peluh yang menetes di pipinya. Ia kemudian mematung di tengah lawang tanpa daun pintu. Pandangannya kembali menerawang.

“Setiap pagi, saya sudah terbiasa membersihkan halaman sendiri,” katanya, membuka perbincangan dengan Jawa Pos Radar Jember, beberapa waktu lalu. Tangannya terlihat masih cekatan memegang sapu lidi. Beberapa kali dia menggerakkan sapu itu. Dia ingin menunjukkan, di tengah penglihatan yang terbatas, dirinya masih mampu beraktivitas. Seusai itu, dia kembali masuk dan duduk di ruang tamu.

“Saya tinggal di sini dua tahun yang lalu,” kata Supriadi, sembari meraba-raba meja untuk mencari kacamata. Sebelumnya, dia tinggal bersama istri dan anaknya di Bali. Karena suatu masalah, dia bercerai dengan sang istri. Akhirnya, dia memilih pulang ke kampung halaman.

Supriadi tinggal seorang diri di rumah tua tak beratap itu. Dengan kondisi seperti ini, banyak tetangga yang peduli kepadanya. Sebab, dia tak lagi bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Karena itu, beberapa kerabat dan tetangga kerap memberinya makanan atau kebutuhan yang lain.

Meski rumahnya terbilang luas, namun hunian tersebut hanya bangunan kosong dan usang. Bahkan, jendela dan pintu rumah itu terbuat dari rangkaian bambu yang sudah rapuh. Tak ada daun pintu atau daun jendela seperti umumnya tempat tinggal. “Rumah ini dibangun pada 1973,” ujar pria tamatan SMP itu.

Dia menjelaskan bahwa rumah tersebut berganti-ganti kepemilikan. Pada 1980, imbuhnya, rumah itu dibeli kakaknya. Beberapa tahun kemudian, rumah tersebut tak berpenghuni lantaran si pemilik bermigrasi ke Sulawesi. Pada awal 2018, rumah itu dibeli adik Supriadi. Lalu, Supriadi diminta menempati rumah tersebut.

Rumah itu memang lama tak dihuni. Karena tak terawat, rumah itu rusak. Tembok rumah dipenuhi lumut. Banyak tanaman liar tumbuh di sekitar rumah Supriadi. Terlebih, atap rumahnya sudah tidak ada. Dari enam ruangan, hanya dua ruangan yang memiliki atap. Yakni, tempat tidur dan ruang tamu. Namun, itu pun hanya atap sementara yang bisa roboh kapan pun.

Semasa muda, Supriadi pernah berjaya. Dia tercatat menjadi seorang juru tulis di pemerintahan desa. Selama enam tahun, dirinya menjabat Sekretaris Desa (Sekdes) Andongrejo. Kala itu, jabatan sekdes cukup prestisius di tingkat desa. “Dulu saya pernah jadi Sekdes Andongrejo pada 1990-1996. Tapi, sekarang saya pengangguran. Jalan saja susah. Pandangan saya juga sudah kabur,” ujarnya sembari memegangi perutnya yang sakit.

Dia menjelaskan bahwa beberapa hari belakangan ini tidak bisa buang air besar. Untungnya, ada tetangga yang memberi Supriadi buah pepaya. Terlebih, selama dua tahun, dia hidup sebatang kara. Dia tak bisa bekerja. Sebab, kondisi tubuhnya sudah tidak memungkinkan. Setiap hari dia menanti belas kasihan dari orang lain.

Memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, derita Supriadi kian bertambah. Sebab, guyuran hujan tanpa sungkan menerobos masuk ke rumah yang dia tinggali. Bahkan, jika hujan turun cukup deras, tempat tidur dan ruang tamu, dua ruangan istimewa miliknya itu, tak luput dari genangan air. “Hidup itu memang pilihan. Tapi khusus bagi saya, sudah tak bisa memilih lagi. Jadi, harus menerima apa pun dan pasrah,” tutur pria 68 tahun tersebut.

Di usianya yang kian renta, Supriadi mengaku tak berharap banyak. Selain ingin terus sehat dan tak merepotkan orang lain, saat ajal menjemput dirinya juga ingin meninggal dengan keadaan baik. “Saya kira, semua orang ingin khusnul khatimah. Termasuk saya,” tandasnya.

Reporter : mg1

Fotografer : mg1

Editor : Mahrus Sholih

Let's block ads! (Why?)



"rumah" - Google Berita
February 29, 2020 at 08:20PM
https://ift.tt/2TwJGZA

Pernah Jadi Sekdes, Kini Tinggal Sendiri di Rumah Usang Tak Beratap - Jawa Pos
"rumah" - Google Berita
https://ift.tt/35A6ag5
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pernah Jadi Sekdes, Kini Tinggal Sendiri di Rumah Usang Tak Beratap - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.