Pemerintah telah mengeluarkan seruan untuk meredam penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) secara masif dan sporadis. Berbagai upaya tengah dan terus dilakukan pemerintah untuk menghambat penyebaran coronavirus. Lalu, apa yang dapat kita lakukan?
Pertama, marilah menerapkan pola hidup bersih dan sehat harus dimulai dari rumah kita. Biasakan keluarga kita menyantap makanan yang sehat, higienis, dan bergizi, membawa bekal makanan dari rumah atau memilih tempat makan yang higienis dan tetap makan makanan sehat dan bergizi.
Kita juga harus tetap rajin berolah raga setiap hari minimal 30 menit untuk menjaga kebugaran tubuh. Olah raga ringan semisal senam santai, jalan kaki atau bersepeda di dalam kompleks permukiman setiap pagi bersama keluarga. Istirahatlah yang cukup secara teratur, dan jangan biasakan tidur larut malam, sehingga saat bangun pagi badan dalam keadaan segar.
Kebiasaan mencuci tangan, membersihkan badan setelah beraktivitas di luar, serta menyucikan diri dengan berwudu sebelum beribadah salat merupakan kebiasaan yang harus ditanamkan ke seluruh anggota keluarga kita sejak dari rumah maupun saat keluar rumah di manapun mereka beraktivitas.
Kedua, budayakan hidup sehat di rumah sehat dan lingkungan sehat. Rumah bersih dan sehat akan membuat anggota keluarga nyaman tinggal, belajar atau bekerja dari rumah. Rumah sehat bila menyediakan banyak bukaan jendela, pintu, dan lubang angin agar udara mengalir segar dan cahaya mentari menerangi ruangan.
Perabot ruangan tertata rapi, lantai dan dinding bersih, ruang dapur dan kamar mandi kering dan higienis. Keberadaan taman/kebun dan beberapa pot tanaman dalam rumah akan menyejukkan, menyegarkan, serta menyehatkan. Sampah sebaiknya dipilah dan diolah. Lingkungan sekitar rumah juga dijaga kebersihannya, seperti jalanan bersih, saluran air tidak tersumbat, taman dan pepohonan rindang.
Ketiga, mengurangi bepergian jika tidak mendesak sekali dan mulai membiasakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Pelaksanaan belajar dan bekerja dari rumah membutuhkan dukungan jaringan internet yang kuat dan pasokan listrik yang memadai. Pembelajaran daring sebaiknya mensyaratkan panduan modul belajar yang jelas dan praktis bagi siswa dan orang tua pendamping untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, serta belajar mandiri untuk perguruan tinggi.
Keberhasilan pelaksanaan belajar dan bekerja dari rumah akan membuka peluang kebijakan lanjutan terkait kegiatan apa saja yang dapat terus dilakukan dari rumah.
Kegiatan belajar dan bekerja di rumah jika dilaksanakan sepenuhnya akan mengubah pola aktivitas warga kota secara signifikan. Itu berarti mengurangi bepergian ke tempat kerja (sekolah, kantor), mengurangi penggunaan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, sehingga kemacetan lalu lintas berkurang dan polusi udara menurun. Sistem tata kota kita sudah saatnya berubah.
Namun demikian, pemerintah tetap harus memperhatikan dan memberikan kebijakan insentif stimulan bantuan ekonomi kepada masyarakat/pekerja yang harus bekerja di luar rumah seperti petugas medis, satuan pengamanan, petuga kebersihan, kurir barang/logistik, pedagang keliling, pedagang kaki lima.
Kemampuan otoritas pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memastikan seluruh pihak menyukseskan program belajar dan bekerja dari rumah sangat diperlukan. Indeks kinerja harus jelas dan terukur, pembagian tugas yang jelas.
Keempat, jika terpaksa keluar rumah tetaplah jaga jarak fisik, menghindari kerumunan, menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum, dan menggunakan masker. Penerapan jarak fisik harus diterapkan secara ketat di ruang-ruang publik dan angkutan umum sejak di ruang tunggu kedatangan hingga berada di dalam angkutan umum.
Imbauan untuk menjaga jarak antarindividu termasuk menghindari keramaian publik dan kerumunan masyarakat, harus ditaati setiap umat untuk mencegah penularan virus corona.
Kelima, pola hidup bersih dan sehat yang terbangun dari keluarga di rumah harus ditularkan dan disebarkan ke tetangga dan lingkungan sekitar, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten. Budaya hidup bersih dan sehat juga harus tetap dipertahankan dan bahkan dilestarikan meski pandemi wabah virus corona kelak berakhir.
Berbekal Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah harus bergerak cepat melakukan pemetaan populasi dan daerah rentan penyebaran Covid-19 di tingkat provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, hingga RT/RW. Pemerintah segera membentuk sistem tanggap bencana sektor kesehatan, serta mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19.
Pemerintah mesti meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas dan pelayanan kesehatan. Warga didorong melakukan pemeriksaan kesehatan terkait dengan kemungkinan terpapar Covid-19 dengan alat pengecekan cepat tepat di tempat-tempat yang sudah ditentukan atau dimungkinkan dengan alat pengecekan cepat secara mandiri yang disediakan pemerintah.
Pemerintah daerah juga diwajibkan menyiapkan dana APBD khusus dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19. Pemerintah daerah harus melaporkan sebagai kinerja bidang kesehatan kepada pemerintah pusat. Pastikan koordinasi setiap kebijakan penanganan Covid-19 antara pemerintah pusat dan daerah berjalan baik, termasuk rencana pembatasan sosial dalam jumlah besar yang merupakan kewenangan pusat.
Budaya hidup bersih dan sehat mulai dari rumah sudah merupakan keharusan, bukan pilihan. Bersama kita bisa mencegah penyebaran Covid-19 dan bangkit membangun kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat.
*) Kepala Pusat Studi Perkotaan
Sumber : Investor Daily
"rumah" - Google Berita
April 03, 2020 at 10:03AM
https://ift.tt/34hxroJ
Meredam Covid-19 Mulai dari Rumah - Investor Daily
"rumah" - Google Berita
https://ift.tt/35A6ag5
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meredam Covid-19 Mulai dari Rumah - Investor Daily"
Post a Comment