
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate baik 10,4% atau sekitar US$ 5,72 menjadi US$ 60,57 per barel. Sementara minyak mentah Brent melonjak 11,8% atau sekitar US$ 7,09 menjadi US$ 67,31.
"Di jangka pendek, dampak fisik langsung ke pasar mungkin terbatas, namun ini ditarik jauh dari siklus makroekonomi yang bearish dan meningkatnya premi risiko di pasar karena investor mengurangi posisi di jangka pendek mereka," kata Kepala S&P Global Platts Chris Midgley sebagaimana dilansir dari CNBC International, Senin (16/9/2019).
Sebelumnya, sekitar 10 drone menyerang salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas kilang minyak mentah di dunia di Abqaiq. Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
Fasilitas Khurais yang berjarak 250 kilometer dari Dhahran, menjadi lokasi ladang minyak utama. Khurais adalah ladang minyak terbesar kedua di negara itu dengan kapasitas untuk memompa sekitar 1,5 juta barel per hari.
Sedangkan fasilitas Abqaiq yang berlokasi 60 kilometer sebelah barat daya kantor utama Aramco di Dhahran. Abqaiq adalah tempa pemrosesan minyak terbesar di dunia dan pabrik stabilisasi minyak mentah dengan kapasitas pemrosesan lebih dari 7 juta barel per hari.
BUMN minyak Arab Saudi Saudi Aramco, mengaku bakal segera memperbaiki pusat pengolahan minyak yang terkena serangan pada Senin ini. Diperkirakan baru sepertiga dari total produksi saja yang akan segera pulih atau sekitar 2 juta barel per hari.
Pada bulan Agustus, Arab Saudi menghasilkan 9,85 juta barel per hari.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengaku akan membantu agar pasar minyak tetap terjaga. Ia bahkan akan melepaskan pengetatan minyak yang diatur dalam Cadangan Minyak Strategis untuk menjaga pasar tetap tersuplai.
(sef/sef)
https://ift.tt/34PYtDw
September 16, 2019 at 01:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kilang Minyak Saudi Dihantam Drone, Harga Minyak Melonjak 10%"
Post a Comment