Remote working atau work from home alias bekerja dari rumah sudah umum diterapkan banyak perusahaan, terutama di perusahaan-perusahaan teknologi yang banyak menerapkan gaya bekerja digital nomad. Namun berbeda halnya ketika remote working ini menjadi keharusan karena mewabahnya virus corona.
Dalam kondisi ini, divisi yang biasanya tidak bekerja dari rumah pun mau tidak mau harus 'dirumahkan'. Hal ini bisa mempengaruhi upah per jam untuk mereka yang berada di divisi dapur (koki) misalnya, atau sopir bus antar jemput yang tidak mungkin bagi mereka untuk bekerja dari rumah.
Mereka tidak tahu sampai kapan mereka harus bekerja dari rumah, dan apakah mereka masih tetap digaji secara penuh atau tidak. Menjawab kekhawatiran ini, perusahaan seperti Amazon, Apple, Google, Facebook, Microsoft, dan Twitter, berjanji untuk tetap membayar pekerja reguler mereka per jam bahkan jika staf tersebut diminta untuk tetap di rumah karena mewabahnya COVID-19.
Berikut ini perusahaan-perusahaan teknologi yang meminta karyawannya berada di rumah karena mewabahnya virus corona, namun punya kebijakan menjamin mereka tetap dibayar penuh, seperti dikutip dari The Verge.
1. Microsoft
Microsoft mengizinkan karyawan yang berada di wilayah Seattle dan San Fransisco untuk bekerja dari rumah. Kabar ini muncul setelah adanya laporan bahwa sejumlah karyawan merasa khawatir dengan respons internal Microsoft terhadap wabah virus corona. Raksasa teknologi itu pun saat ini telah memutuskan untuk menghentikan sementara perjalanan bisnis karyawannya.
"Kami menyadari kesulitan yang berarti kehilangan pekerjaan bagi karyawan yang bekerja setiap jam. Karenanya, kami memutuskan bahwa Microsoft akan tetap membayar semua karyawan penyedia layanan per jam dengan pembayaran reguler selama periode pengurangan kebutuhan layanan ini," kata Microsoft.
2. Facebook
"Kami bekerja sama dengan vendor kami dalam memastikan untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan tim kami. Facebook akan membayar pekerja yang tidak dapat bekerja karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah," kata Facebook mengenai kebijakan 'merumahkan' karyawan.
Facebook juga terpaksa membatalkan acara tahunan developer F8. Keputusan ini disampaikan langsung Facebook lewat postingan blog resminya. Media sosial garapan Mark Zuckerberg ini merasa kurang lengkap jika acara tahunan mereka tidak dihadiri oleh developer dari seluruh dunia.
"Ini adalah keputusan yang sulit dilakukan. F8 adalah acara yang sangat penting bagi Facebook. Tapi kami perlu memprioritaskan kesehatan dan keselamatan mitra pengembang kami, karyawan dan semua orang yang mendukung F8," tulis Facebook.
3. Amazon
Sejak Januari lalu, Amazon sudah melarang para karyawannya untuk berkunjung ke China sampai pemberitahuan lebih lanjut terkait penyebaran virus corona. Mereka juga menyarankan para karyawan yang baru kembali dari China untuk bekerja dari rumah setidaknya selama dua minggu.
Kebijakan ini pun merembet ke aturan baru terkait pembatasan perjalanan dinas pegawainya, hingga akhirnya Amazon meminta karyawan sepenuhnya bekerja dari rumah.
"Kami akan tetap membayar per jam semua karyawan yang mendukung kantor kami di Seattle dan Bellevue, mulai dari layanan makanan, penjaga keamanan hingga staf kebersihan, selama adanya kebijakan untuk bekerja dari rumah. Selain itu, kami akan mensubsidi satu bulan sewa untuk usaha kecil lokal yang beroperasi di dalam gedung milik kami untuk membantu mendukung mereka," kata Amazon.
4. Google
Google mengonfirmasi akan tetap membayar pekerja mereka seperti biasa. Google meminta ribuan karyawannya bekerja dari rumah. Tentu saja ini bukan eksperimen remote working berskala massal, melainkan terpaksa dilakukan karena alasan kesehatan.
Tidak diketahui berapa lama mereka diharuskan ngantor secara remote working. Di sisi lain, keputusan ini juga bisa berfungsi sebagai semacam uji coba, di mana Google ingin melihat apakah mereka masih mampu bekerja dengan kapasitas penuh dalam kondisi seperti ini.
5. Twitter
Sama seperti perusahaan teknologi yang sudah disebutkan sebelumnya, Twitter pun berjanji akan tetap menggaji karyawan mereka yang terpaksa bekerja dari rumah. Twitter mengimbau 5.000 karyawannya untuk bekerja dari rumah.
Imbauan ini diterapkan untuk semua pegawai Twitter yang tersebar di seluruh dunia. Perusahaan media sosial ini sepertinya merupakan perusahaan AS pertama yang mengumumkan kebijakan bekerja dari rumah saat wabah virus corona.
6. Apple
Apple pun punya kebijakan sama terkait gaji karyawan selama masa 'dirumahkan' karena virus corona. Apple juga menyarankan 12 ribu karyawannya untuk bekerja secara remote working untuk mencegah penyebaran virus corona.
Selain itu, Apple juga menginformasikan bahwa pasokan iPhone akan mengalami kendala dalam beberapa minggu ke depan karena wabah virus corona.
Simak Video "Kenali Gejala Harian Virus Corona hingga Proses Penularan"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
"rumah" - Google Berita
March 07, 2020 at 10:07PM
https://ift.tt/2Tv7s9e
Perusahaan Teknologi yang Minta Karyawan Kerja dari Rumah karena Corona - detikInet
"rumah" - Google Berita
https://ift.tt/35A6ag5
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perusahaan Teknologi yang Minta Karyawan Kerja dari Rumah karena Corona - detikInet"
Post a Comment