Untuk perdagangan hari ini Rabu (14/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Adapun rentang perdagangannya diperkirakan berada pada level 6.200 hingga 6.300.
Dari Wall Street, tiga indeks utama melesat cukup tinggi. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,45%, S&P 500 melejit 1,48%, dan Nasdaq Composite meroket 1,95%.
Hal yang membuat bursa Wall Street bergairah adalah penundaan rencana pemberlakuan bea masuk baru sebesar 10% untuk importasi produk asal China senilai US$ 300 miliar.
Adapun barang-barang seperti telepon seluler, laptop, mainan anak, sepatu, pakaian, dan lain-lain dikecualikan dari daftar. Awalnya bea masuk tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada 1 September mendatang. Trump melakukan hal tersebut untuk tidak membebani rakyatnya pada perayaan natal.
"Kami melakukan ini (menunda pemberlakuan bea masuk) untuk mengantisipasi Hari Natal, berjaga-jaga kalau ada dampak ke konsumen. Jadi kami menundanya sehingga tidak mempengaruhi musim belanja Natal," kata Trump, seperti dikutip Reuters.
Pelaku pasar mengendus harapan. Jika AS dan China sepakat untuk saling menelepon lagi, maka dialog dagang di Washington awal bulan September sangat mungkin terjadi.
Perkembangan positif dari kabar perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China tersebut berpotensi membuat bursa Asia dan dalam negeri akan bergerak ke zona hijau.
Secara teknikal, IHSG memang masih dalam keadaan tertekan mengingat terbentuknya pola lilin hitam (black candle) selama tiga hari berturut-turut pada grafik berjenis candlestick.
Namun rentetan pelemahan tersebut berpotensi terhenti, pasalnya IHSG belum berada pada situasi jenuh belinya alias overbought, menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam)
https://ift.tt/2KLQ1eZ
August 14, 2019 at 02:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hawa Dingin Dari Perang Dagang Berpotensi Dorong IHSG Menguat"
Post a Comment