Search

IHSG Berpotensi Hijau, Tapi Waspada dengan Sikap China ke AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai meredanya tensi dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi katalis positif bagi bursa saham domestik kembali terapresasi pada perdagangan hari ini, Rabu (28/8/2019).

Sentimen ini membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat cukup signifikan 1,02% ke level 6.278,17 sepanjang perdagangan Selasa kemarin (27/8/2019). Bursa saham Benua Kuning yang juga mengalami kenaikan antara lain: indeks Nikkei menguat 0,96%, indeks Shanghai melesat 1,35%, dan indeks Kospi naik 0,43%.


PT Valbury Sekuritas dalam risetnya memaparkan, sentimen perdagangan hari ini bersumber dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim bahwa China sudah menghubungi petinggi perdagangan AS untuk menyelesaikan perang dagang melalui meja perundingan.

Namun, Kementerian Luar Negeri Cina menegaskan, bahwa pihaknya belum mendengar sama sekali, bahwa telah terjadi komunikasi melalui sambungan telepon baru-baru ini antara AS dan China terkait sengketa perdagangan.

Di sisi lain, bank sentral China, People Bank of China (PBoC) menurunkan kurs yuan onshore menjadi 7,0810 per dolar pada hari Selasa, level terendah baru dalam 11 tahun d itengah tensi hubungan AS-Cina yang bisa dikatakan belum kondusif.

Dari dalam negeri, Valbury mencermati, asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3% dalam RAPBN 2020 masih riskan tidak tercapai. Pertumbuhan ekonomi di 2020 memiliki risiko ke bawah yang makin meningkat akibat pelambatan ekonomi global dan juga meningkatnya ketidakpastian akibat adanya perang dagang antara Cina dan AS.

"IHSG diperkirakan bergerak terkoreksi pada perdagangan hari ini di kisaran support 6.238/6.198/6.172 dan resistance 6.304/6.330/6.370," tulis Valbury Sekuritas, dalam riset harian, Rabu (28/8/2019).

Pendapat berbeda disampaikan William Surya Wijaya, Director Indosurya Sekuritas. Menurutnya, IHSG masih berpotensi diperdagangkan di teritori positif pada perdagangan hari ini di kisaran 6.123 - 6.302.

Faktor pendorong penguatan tersebut ditopang oleh kondisi fundamental perekonomian yang cukup kuat serta capital inflow yang terlihat masih cukup deras mengalir ke pasar modal Indonesia. Demikian juga dengan stabilnya nilai tukar juga turut menjadi salah satu faktor penunjang. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William Surya Wijaya. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2U8UVXT
August 28, 2019 at 03:50PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Berpotensi Hijau, Tapi Waspada dengan Sikap China ke AS"

Post a Comment

Powered by Blogger.