CEO Anterin Imron Hamzah mengatakan Anterin tidak menerapkan konsep bakar uang baik dalam skema bisnis maupun dalam pengembangan aplikasi dan layanannya.
"Di tahun awal investasi memang biasanya untuk inovasi, ataupun marketing. Jadi itu investment, bukan burning money kalau itu kasarnya kan buang uang. Kami berusaha monetisasi di berbagai layanan," kata Imron saat berbincang dengan CNBC Indonesia TV, seperti dikutip Kamis (26/09/2019).
Anterin menggunakan konsep marketplace dengan sistem berlangganan, sehingga bukan bagi hasil seperti yang diterapkan Gojek dan Grab. Konsep ini memberikan keleluasaan bagi pengemudi untuk menentukan harga sendiri.
"Kami tidak melakukan promosi, tapi harga kami berani bersaing. Mitra pengemudi dia yg menciptakan harga, dia yang mempromosikan, kami inovasi bagaimana support mitra kami dengan bisnis model ini," jelasnya.
Strategi bakar uang biasanya lumrah digunakan di startup baru, untuk menarik konsumen karena membuat harga murah. Imron optimistis Anterin tetap bisa bersaing tanpa perang diskon dan bakar uang.
"Kalau kami lebih suka problem solving. Kami tidak akan survive kalau hanya mengejar valuasi karena belum tentu sustain (berkelanjutan). Kami akan terbuka skema lain selain langganan," tutur Imron.
Lanjut ke halaman 2 >>>
(roy/sef)
https://ift.tt/2lRy1Yn
September 26, 2019 at 02:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anterin Vs Gojek Vs Grab: Mampukah Bersaing Tanpa Bakar Uang?"
Post a Comment