
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pemerintah AS dalam posisi "locked and loaded" untuk menanggapi peristiwa aksi serangan pesawat tanpa awak (drone) terhadap infrastruktur minyak Arab Saudi, Saudi Aramco.
Idiom locked and loaded berarti pemerintah AS tengah siap siaga, dalam istilah militer: siap mengokang senjata.
"Pasokan minyak Arab Saudi diserang. Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya, [AS dalam posisi] locked and loaded tergantung dengan verifikasi [pelakunya]. Tetapi kita tetap harus menunggu penjelasan dari Kerajaan [Saudi] tentang siapa yang mereka percaya menjadi penyebab atas serangan ini, dan dengan syarat apa kita dapat melanjutkan!" Kata Trump dalam Twitternya.
Atas serangan terhadap Arab Saudi ini yang mungkin akan berdampak pada kenaikan harga minyak, Donald Trump pun mengizinkan pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis milik AS, jika diperlukan, dalam jumlah yang akan ditentukan.
Upaya menambah pasokan minyak ini dilakukan guna menjaga pasokan minyak dengan baik agar harga tidak melejit signifikan. Trump juga telah memberi tahu semua agen untuk mempercepat persetujuan dari jaringan pipa minyak yang saat ini sedang dalam proses perizinan di Texas dan berbagai negara lain.
"The Fake News mengatakan bahwa saya bersedia bertemu dengan Iran, "Tanpa Syarat." Itu pernyataan yang salah (seperti biasa!)," tambah Trump dalam twitternya.
Pada Sabtu pekan lalu (14/9/2019), dunia internasional dikejutkan dengan serangan yang terjadi di ladang minyak milik perusahaan Saudi Aramco. Pada Sabtu, sekitar 10 drone menyerang salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah di dunia di Abqaiq.
Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Fasilitas Khurais yang berjarak 250 kilometer dari Dhahran, menjadi lokasi ladang minyak utama. Sedangkan fasilitas Abqaiq yang berlokasi 60 kilometer sebelah barat daya kantor utama Aramco di Dhahran, merupakan lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar milik Saudi Aramco.
Serangan ini diprediksi akan menaikkan harga minyak US$ 10/barel. "Ini masalah besar," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow sebagaimana dilansir CNBC International Minggu (15/9/2019).
Serangan ini bakal menyebabkan hilangnya 5,7 juta barel produksi minyak mentah per hari atau 50% dari total produksi negara kerjaan itu.
Analis lainnya juga mengatakan kenaikan harga tak terelakkan. Mengingat perbaikan fasilitas pasti akan memakan waktu lama hingga berbulan-bulan.
Arab Saudi dukung keseimbangan harga minyak dunia
(tas)
https://ift.tt/31rTkz8
September 16, 2019 at 03:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saudi Aramco Diserang, Trump: AS Siap Kokang Senjata!"
Post a Comment