Penguatan tersebut juga seiring dengan pergerakan bursa-bursa utama Asia yang bergerak ke zona hijau. Hingga pukul 13.30 WIB, Indeks Nikkei 225 terpantau menguat 1,11%, Shanghai juga naik 0,18%, Hang Seng terangkat 0,22%, sedangkan bursa Korea Selatan libur karena memperingati hari kemerdekaan.
Di pasar modal dalam negeri, sejumlah indeks sektoral terpantau naik, namun sektor konsumer yang memimpin penguatan IHSG dengan 20 sumbangan poin penguatan.
Sentimen positif yang membuat sektor konsumer menggeliat datang dari angka inflasi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2019 turun 0,08% month-to-month (MtM), yang artinya terjadi deflasi dari bulan sebelumnya.
Sedangkan secara tahunan (YoY) inflasi masih di angka 2,57%. inflasi tahunan pada Februari tahun ini merupakan yang terendah sejak November 2009. Artinya pertumbuhan harga-harga di tingkat konsumen semakin melandai.
Investor asing terpantau masih melakukan aksi jual, dengan mencatatkan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 150 miliar pada pasar reguler. Saham-saham yang banyak dijual antara lain, UNTR (Rp 36 miliar), ADRO (Rp 32 miliar), JPFA (Rp 31 miliar), BBRI (Rp 29 miliar), PGAS (Rp 27 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/tas)
https://ift.tt/2SzwpfW
March 01, 2019 at 08:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data Deflasi BPS Kerek IHSG Kembali ke Level Atas"
Post a Comment