Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,62% ke level 6.142,5 pada perdagangan Rabu kemarin (13/11/2019).
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,85%, indeks Shanghai melemah 0,33%, indeks Hang Seng ambruk 1,82%, indeks Straits Times terkoreksi 0,77%, dan indeks Kospi berkurang 0,86%.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Kamis (14/11/2019):
1.Ahok Masuk BUMN Pertamina, Dirut atau Komisaris?
Belum ada sebulan menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali memberi kejutan. Kali ini ia memanggil Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan mengajaknya untuk menjadi pejabat di perusahaan pelat merah.
Ini diakui sendiri oleh Ahok, yang ingin dipanggil sebagai BTP, saat dijumpai di Kementerian BUMN usai bertemu Erick Thohir siang kemarin.
"Saya tidak tahu [BUMN apa]. Mungkin Desember atau November saya tidak tahu. Tanya ke Pak Menteri [Menteri BUMN Erick Thohir]. Saya cuma diajak untuk masuk ke dalam salah satu BUMN," papar Ahok di Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).
Soal ajakan Erick Thohir ke Ahok ini diamini oleh sejumlah pejabat di lingkungan kementerian, bahkan istana kepresidenan.
2.Sah! Benny Tjokro Jabat Dirut Hanson International Lagi
Benny Tjokrosaputro resmi menjadi Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX), melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Sementara Direktur Utama MYRX sebelumnya, Agus Santoso, diputuskan mengisi jabatan Komisaris Utama.
"Iya jadi Direktur Utama," kata Benny usai RUPSLB, Rabu (13/11/2019). Sebelumnya Benny mengajukan diri sebagai Presiden Direktur, setelah Hanson terkena beberapa isu negatif dalam beberapa pekan terakhir.
Direktur Hanson Rony Agung Susena mengatakan sosok Benny Tjokro dibutuhkan di saat kondisi perusahaan saat ini, sehingga perusahaan memintanya menjabat kembali.
"Kalau Pak Benny tidak menjabat lagi, strategi kami tidak sebagus dia. Kecuali perusahaan dalam kondisi sehat, kami butuh bantuan beliau, ini atas dasar permintaan kami," kata Rony.
"Sebelumnya saya telah mengundurkan diri. Namun situasi seperti ini maka akan lebih mantap kalau ada saya. Maka saya akan mengajukan diri bukan hanya menjadi Komisaris tetapi kembali menjadi Presiden Direktur di RUPS mendatang," ujar Benny, Senin (4/10/2019).
3.AUM Melesat, Ini Strategi BNI Asset Genjot Reksa Dana
Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT BNI Asset Management (BNI-AM) menyebutkan sejumlah strategi digiatkan sehingga dana kelolaan atau asset under management (AUM) alias Nilai Aktiva Bersih (NAB) perusahaan tumbuh signifikan hingga saat ini dari akhir tahun lalu.
Direktur Utama BNI-AM Reita Farianti mengatakan perusahaan yang dipimpinnya banyak bekerjasama dengan institusi sebagai investornya. Sebagian besar dari AUM perusahaan atau mencapai Rp 20 triliun berasal dari kanal ini.
"Kalau hal dana kelolaan dari Rp 23 triliun, Rp 20 triliunan datang dari institusi client kita direct selling ke situ," kata Reita di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Selain itu, menurut Reita, BNI-AM juga banyak menjalin kerja sama dengan Agen Penjual Reksa Dana (APERD) untuk menggenjot jumlah investor yang lebih besar lagi.
4.Kalbe Farma Bikin Anak Usaha Digital
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bersama anak usahanya, PT Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT), mendirikan PT Emos Global Digital pada 11 November 2019 sebagaimana diungkapkan manajemen dalam keterbukaan informasinya pada Rabu ini (13/11/2019).
Bernadus Karmin Winata, Sekretaris Perusahaan KLBF, dalam keterangan tertulis, mengatakan modal dasar perusahaan tersebut sebesar Rp 50 miliar. Dari jumlah modal dasar itu, telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 50% atau sebesar Rp 25 miliar.
"Kalbe Farma dan Enseval Putra Megatrading (masing-masing menguasai 65% dan 35% saham Emos Global Digital," kata Bernadus.
Dia mengatakan, pendirian anak usaha itu tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha KLBF dan EPMT di masa datang. Transaksi ini juga bukan merupakan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan.
5.Kuartal III-2019, Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 3,47 T
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,47 triliun dan EBITDA (laba sebelum pajak, depresiasi, amortisasi) Rp 2,96 triliun pada kuartal III-2019.
Jika keduanya disetahunkan, maka pendapatan perusahaan sepanjang 2019, hingga kuartal III-2019 senilai Rp 4,77 triliun dan EBITDA Rp 4,1 triliun.
CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengatakan saat ini perusahaan memiliki 27.789 penyewaan dan 15.485 site telekomunikasi. Adapun site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 15.396 menara telekomunikasi dan 89 jaringan Distributed Antenna System (DAS).
Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 27.700, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,80.
"TBIG mencapai pertumbuhan penyewaan organik tercepat yang pernah ada. Kami menambahkan 1.342 penyewaan kotor yang terdiri dari 196 site telekomunikasi dan 1.146 kolokasi," kata Hardi dalam siaran resminya, Rabu (13/11/2019).
(tas)https://ift.tt/2phbnud
November 14, 2019 at 04:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ahok Masuk BUMN, TBIG Catat Pendapatan Rp 3,47 T"
Post a Comment