Kepala Ekonom DBS Indonesia Masyita Crystallin memandang ada beberapa faktor yang membuat keluarnya angka ramalan di bawah 5% ini.
"Kondisi global lagi jelek. Terus kedua, domestik demand juga lemah. Indikatornya kita bisa lihat dari investasi, itu lemah banget," kata Masyita dalam sambungan teleponnya, Senin (4/11/2019).
Menurutnya, investasi pemerintah pasca-pemilu memang tidak sekuat tahun sebelumnya. Menurut banyak pihak, sambung Masyita investor masih wait and see.
"Yang jadi penggerak dia naik di atas 5% atau enggak itu kan investasi. Konsumsi, kalau tetap kencang pun, tak mungkin se-kencang di kuartal II," jelasnya.
"Kalau kita lihat full year tahun ini masih 5,0%. Jadi kalaupun forecst kita bener di 4,9% lebih dikit ini, overall growth di 2019 masih bisa mencapai di 5%."
"Di triwulan III-2019, kita proyeksikan 4,94%."
Sementara, LPEM UI juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2019 ini hanya akan mencapai 4,9%. Proyeksi ini bahkan tidak tembus 5% seperti proyeksi pemerintah selama ini.
Menurut LPEM UI kondisi perlambatan ini sejalan dengan perekonomian global yang sangat menekan Indonesia saat ini. Dimana perang dagang masih terus berlanjut hingga risiko terjadinya resesi di negara-negara maju.
"LPEM UI memperkirakan PDB akan tumbuh lebih lambat, yaitu sebesar 4,9%, pada kuartal III-2019," tulis aporan LPEM UI.
Tidak hanya untuk kuartal III, bahkan untuk keseluruhan tahun, pihaknya memproyeksi pertumbuhan ke bawah. Bahkan perlambatan ini dinilai masih akan terus berlanjut hingga tahun depan.
"LPEM UI juga merevisi proyeksi untuk tahun 2019 menjadi 5%-5,1% dan 5%-5,2% untuk tahun 2020."
Adapun, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi sepanjang Juli-September tumbuh 5,02% secara tahunan, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 5,05%.
Yang cukup menarik. Dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, Citibank, Trimegah, dan DBS memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi di bawah 5%.
(sef/sef)
https://ift.tt/2qrv16L
November 05, 2019 at 02:56PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika PDB RI Diramal Tidak Tembus 5%"
Post a Comment