
Pada Jumat (18/1/2019), rupiah mengawali perdagangan dengan depresiasi 0,04%. Kemudian rupiah berbalik arah, dan menguat sampai 0,18% dan menjadi mata uang terbaik kedua di Asia.
Penguatan rupiah hanya bertahan sekejap. Pada pukul 09:07 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.185 di mana rupiah melemah 0,07%.
Namun lagi-lagi rupiah balik ke zona hijau. Pada pukul 09:08 WIB, US$ 1 berada di Rp 14.1770, rupiah menguat 0,04%.
Sepertinya ada sentimen positif yang negatif yang sama kuat sehingga menarik rupiah bolak-balik di dua alam, zona merah dan hijau. Sentimen positifnya adalah damai dagang AS-China.
Mengutip Reuters, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari. Bukan sekadar kunjungan biasa, Wall Street Journal melaporkan beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China.
Damai dagang adalah sebuah berita besar yang sangat mempengaruhi gerak pasar. Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan, maka akan membuat rantai pasok global kembali bergairah. Arus perdagangan lancar, pertumbuhan ekonomi dunia bisa membaik.
Oleh karena itu, pelaku pasar kembali memiliki risk appetite tinggi. Aset-aset di negara berkembang Asia kembali dilirik, termasuk di Indonesia. Tidak ada lagi istilah main aman.
http://bit.ly/2sxxvyr
January 18, 2019 at 04:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Galau, Rupiah Bergerak di 'Dua Alam'"
Post a Comment