Indeks dolar yang mengukur nilai greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia melesat ke posisi 96,427, level tertingginya sejak 4 Januari lalu dan telah menguat lebih dari 1,5% dari posisi terlemah dalam tiga bulan terakhir yang dibukukan awal Januari.
Namun, para pelaku pasar mengatakan dolar masih dapat tertekan karena penutupan pemerintahan AS atau government shutdown masih berlanjut dan mulai membebani pertumbuhan ekonomi dalam negeri, tulis Reuters.
Penutupan pemerintahan tersebut telah memasuki hari ke-31 dan menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS. Pemerintah memproyeksikan setiap minggunya shutdown akan memangkas pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1%.
Hari Senin kemarin, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global akibat berbagai risiko yang membayangi dunia, seperti perang dagang AS-China dan perlambatan ekonomi di Eropa.
Dalam laporan World Economic Outlook Update, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,5% di 2019 dan 3,6% di 2020, turun sebanyak masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari perkiraan yang disampaikan di Oktober lalu.
(prm)http://bit.ly/2RDI3uR
January 22, 2019 at 11:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Dolar AS Cetak Rekor"
Post a Comment