
"Pergerakan harga pasar obligasi yang melebihi dari 55 bps akan menjadi arah selanjutnya bagi pasar obligasi," ujar Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dan tim dalam risetnya pagi ini (7/11/19).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Nico juga menilai bahwa sentimen negatif dari kekhawatiran yang meningkat terhadap potensi batalnya kesepakatan damai dagang Amerika Serikat (AS)-China. Permintaan China terhadap penurunan tarif impor yang sudah berlaku sejak September secara perlahan menghapus harapan dari pelaku pasar bahwa perdamaian akan terlaksana dalam waktu dekat.
Selain itu, China juga diberitakan sudah menolak rencana pertemuan di AS sehingga kedua negara sedang mengalihkan kajian lokasi pertemuan di Asia dan Eropa.
Di tengah negosiasi yang sedang berlangsung, persentase keberhasilan perdamaian semakin mengecil secara perlahan tapi pasti.
Setelah data devisa keluar, dia menilai data lain yang dinanti investor pasar keuangan adalah data defisit transaksi berjalan (CAD) besok.
Kemarin, harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat tipis, di mana penguatan besar yang terjadi di awal perdagangan berangsur mereda pada penutupan pasar. Penguatan masih diwarnai sentimen positif meskipun menjelang penutupan aksi jual mulai membayangi pasar.
Yield Obligasi Negara Acuan 6 Nov'19
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 5 Nov'19 (%) |
Yield 6 Nov'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 6 Nov'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.43 |
6.422 |
-0.80 |
6.3839 |
FR0078 |
10 tahun |
6.977 |
6.965 |
-1.20 |
6.9836 |
FR0068 |
15 tahun |
7.474 |
7.444 |
-3.00 |
7.4256 |
FR0079 |
20 tahun |
7.686 |
7.664 |
-2.20 |
7.6563 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)https://ift.tt/2WQ3QPe
November 07, 2019 at 03:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Asa Damai Dagang Tergilas, Pasar SUN RI Bisa Labil"
Post a Comment