Pada pembukaan perdagangan, indeks Hang Seng jatuh 0,48% ke level 26.444,23, sementara indeks Shanghai selaku indeks saham acuan di China menguat tipis 0,09% ke level 2.907,74.
Indeks Hang Seng masih saja melemah pascaambruk hingga 1,82% pada perdagangan Rabu kemarin (13/11/2019). Aksi demonstrasi yang tak kunjung padam di sana menjadi faktor yang membuat pelaku pasar kembali melego saham-saham di Hong Kong.
Foto: Demo Hong Kong (REUTERS/Tyrone Siu)
|
Pada hari Senin (11/11/2019), aksi demonstrasi di Hong Kong kembali terjadi. Seorang perwira polisi Hong Kong bahkan terekam video ketika sedang menembak pendemo yang mengenakan topeng. Polisi itu juga terlihat memukul salah seorang pendemo.
Kejadian selama bentrokan itu disiarkan langsung di Facebook. Akibat demo yang brutal ini, aktivitas selama jam sibuk di Hong Kong menjadi terganggu.
Beberapa jam setelahnya, beredar video kekerasan lain terkait seorang pria yang dikabarkan dibakar hidup-hidup oleh pengunjuk rasa. Kejadian ini terjadi di stasiun kereta bawah tanah Ma On Shan.
Dalam rekaman yang dimuat CNN International, kejadian ini berawal dari adu mulut antara pria tersebut dan pendemo. Para pendemo terlihat meneriakkan kata-kata yang mengusir pria paruh baya tersebut untuk kembali ke China daratan.
Korban pun mencoba membalas pendemo dengan mengatakan "kalian semua bukan orang China". Setelahnya ia pun dikeroyok, disiram dengan cairan yang mudah terbakar dan disulut api.
Pada hari Selasa (12/11/2019), bentrokan terjadi antara aparat kepolisian dengan demonstan di Chinese University of Hong Kong. Melansir BBC, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah demonstran.
Kemarin, para demonstran melumpuhkan Hong Kong dengan menggelar aksi di kereta bawah tanah dan di jalanan.
Seiring dengan aksi demonstrasi yang semakin panas, pada hari ini pemerintah Hong Kong memerintahkan sekolah-sekolah di sana untuk diliburkan, menandai kali pertama aksi demonstrasi memantik reaksi ini dari pemerintah.
Untuk diketahui, aksi demonstrasi yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan tersebut telah resmi menempatkan Hong Kong dalam periode resesi.
Beberapa waktu yang lalu, Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019. Pada tiga bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).
Lantaran pada kuartal II-2019 perekonomian Hong Kong sudah terkontraksi sebesar 0,4% secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi yang kembali negatif secara kuartalan pada kuartal III-2019 resmi membawa Hong Kong mengalami resesi untuk kali pertama sejak tahun 2009, kala krisis keuangan global menerpa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)https://ift.tt/2CHHtCA
November 14, 2019 at 03:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hong Kong bak Lautan Api, Indeks Hang Seng Melemah Lagi"
Post a Comment