Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona merah: indeks Shanghai turun 0,12%, indeks Hang Seng turun 0,07%, dan indeks Straits Times turun 0,15%.
Awan gelap yang datang dari Negeri Sakura membuat bursa saham regional harus berkutat di teritori negatif. Pada hari ini, ekspor Jepang periode Desember 2018 diumumkan terkontraksi sebesar 3,8% YoY, lebih buruk dari konsensus yang hanya memperkirakan kontraksi sebesar 1,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor hanya tumbuh 1,9% YoY, di bawah konsensus yang sebesar 3,7% YoY.
Rilis data tersebut semakin mengonfirmasi tekanan terhadap perekonomian Jepang. Belum lama ini, inflasi Jepang periode Desember 2018 diumumkan sebesar 0,3% YoY, jauh melambat dari capaian November yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Laju inflasi bulan Desember juga merupakan yang terlambat sejak Oktober 2017.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, tentu tekanan terhadap perekonomian Jepang akan ikut dirasakan oleh negara-negara tetangga, termasuk Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
http://bit.ly/2AW0YXy
January 23, 2019 at 04:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awan Gelap dari Negeri Sakura Bawa IHSG ke Zona Merah"
Post a Comment