
Sentimen positif datang dari damai dagang, soft Brexit, dan kesepakatan penghentian sementara shutdown pemerintahan AS. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain yaitu di Brasil, India, Malaysia, Rusia, dan Afsel.
Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0079 bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 3 basis poin (bps) menjadi 8,49%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Seiring dengan penguatan itu, tiga seri acuan lain yaitu seri 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun juga menguat.
Yield Obligasi Negara Acuan 26 Jan 2019 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 25 Jan 2019 (%) | Yield 26 Jan 2019 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 25 Jan'19 |
FR0077 | 5 tahun | 7.996 | 7.99 | -0.60 | 7.9336 |
FR0078 | 10 tahun | 8.102 | 8.099 | -0.30 | 8.0235 |
FR0068 | 15 tahun | 8.526 | 8.507 | -1.90 | 8.4602 |
FR0079 | 20 tahun | 8.524 | 8.494 | -3.00 | 8.4868 |
Avg movement | -1.45 |
Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 534 bps, melebar dari posisi kemarin 535 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik hingga 2,75% dari posisi kemarin 2,74%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 901,91 triliun SBN, atau 37,33% dari total beredar Rp 2.416 triliun berdasarkan data per 23 Januari.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 8,66 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, tetapi persentasenya masih turun dari 37,71% pada periode yang sama.
Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan dialami pasar Brasil, India, Malaysia, Filipina, Rusia, dan Afsel. Di negara maju, pasar obligasi yang menguat adalah pasar bund Jerman, OAT Perancis, gilt di Inggris, dan US Treasury di AS.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 23 Jan 2019 (%) | Yield 24 Jan 2019 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil | 9.13 | 8.97 | -16.00 |
China | 3.148 | 3.146 | -0.20 |
Jerman | 0.225 | 0.208 | -1.70 |
Perancis | 0.636 | 0.609 | -2.70 |
Inggris | 1.327 | 1.322 | -0.50 |
India | 7.533 | 7.575 | 4.20 |
Italia | 2.755 | 2.702 | -5.30 |
Jepang | 0.005 | 0.012 | 0.70 |
Malaysia | 3.674 | 4.079 | 40.50 |
Filipina | 6.455 | 6.483 | 2.80 |
Rusia | 8.28 | 8.24 | -4.00 |
Singapura | 2.224 | 2.204 | -2.00 |
Thailand | 2.44 | 2.43 | -1.00 |
Turki | 15.32 | 15.21 | -11.00 |
Amerika Serikat | 2.755 | 2.735 | -2.00 |
Afrika Selatan | 8.86 | 8.805 | -5.50 |
TIM RISET CNBC INDONESIA (tas)
http://bit.ly/2G61CoO
January 28, 2019 at 07:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir Sentimen Positif, Pasar Obligasi Masih Pede"
Post a Comment