Search

BI Tahan Bunga Acuan 6%, Ini Respons Menko Darmin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) merilis tingkat bunga acuan BI 7-Day RR pada Rapat Dewan Gubernur BI pada 16-17 Januari 2019 di Gedung BI, Kamis (17/1/2019). Rapat kali ini memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day RR sebesar 6%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, keputusan ini sudah diprediksi karena stance The Fed saat ini pun cenderung dovish dan tidak seagresif sebelumnya dalam menaikkan Fed Fund Rate (FFR). "Lah iya, kan Amerika juga tidak bergerak, kenapa kita jadi pusing," seloroh Darmin di kantornya, Kamis (17/1/2019).

Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya

Lebih lanjut, mantan Gubernur BI ini juga meyakini bahwa situasi finansial global saat ini sudah jauh lebih tenang, sehingga pemerintah mulai bisa menyusun kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mendorong ekspor.

Darmin menegaskan, hal ini terbukti dengan mulai kembalinya aliran dana masuk (capital inflow) ke RI. "Indikatornya mudah, paling tidak kurs [rupiah] itu arahnya sudah tidak melemah," imbuhnya.


Sebelumnya, Presiden Direktur Schroder Indonesia Michael Tjoajadi di Hotel Mulia, Kamis (17/1/2019) siang juga berpendapat sama. Pertumbuhan ekonomi di AS dinilai tidak akan sama dengan yang terjadi tahun lalu. Malahan, kata dia, hingga 2020 mendatang, perekonomian di negara maju ini akan melemah.

Kondisi ini akan membuat investor yang sudah menanamkan modal di negara tersebut akan pindah ke negara berkembang (emerging market) di Asia dan Eropa, salah satunya Indonesia.

"Walaupun demikian masih ada 2 kali lagi kenaikan suku bunga The Fed, let's wait. Tapi sudah ada yang masuk foreign, government bond issue juga asing beli, artinya positif investment in Indonesia. Tahun 2020 berlanjut kalau AS makin slowing down. Tone positif investment tahun ini dan 2020," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2syNZGG
January 18, 2019 at 03:35AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BI Tahan Bunga Acuan 6%, Ini Respons Menko Darmin"

Post a Comment

Powered by Blogger.