"Bulog akan menyerap panen puncak jagung untuk disimpan sebagai stok sampai nanti musim paceklik di Oktober mendatang. Selama ini kan hanya beras, sekarang jagung juga," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai rakor di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Adapun produksi jagung petani akan diserap dengan harga pembelian pemerintah (HPP) seharga Rp 3.150/kg. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 58/2018.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, Bulog akan fokus pada daerah sentra produksi jagung sesuai dengan data yang dimiliki Kementan, seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Nanti kita cadangkan sesuai kebutuhan peternak. Jadi begitu ada kelangkaan dan harga naik, kita sudah siapkan cadangannya," ujar Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, saat dikonfirmasi terpisah.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
|
Buwas mengaku Bulog masih menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan penugasan ini. Adapun kebutuhan dananya nanti akan diupayakan melalui pinjaman bank.
"Jumlahnya berapa nanti kita pinjam dari bank dananya, nggak ada masalah," imbuhnya.
Data Kementerian Pertanian 2018 menunjukkan, rata-rata kebutuhan jagung selama tahun lalu sekitar 1,4 juta ton per bulan. Adapun produksi tertinggi tercatat di bulan Februari mencapai 4,3 juta ton.
(miq/miq)
http://bit.ly/2FImgeZ
January 23, 2019 at 01:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Darmin Minta Buwas Serap Jagung Hasil Panen Raya Petani"
Post a Comment