Jajak pendapat bulanan yang menghitung survei triwulanan Tankan oleh Bank of Japan (BOJ) yang dicermati pasar itu menemukan bahwa sentimen sektor jasa tetap stabil. Hasil ini menunjukkan bahwa permintaan domestik dapat membantu mengimbangi meningkatnya tantangan dari luar negeri.
Tetapi sentimen produsen dan sektor jasa terlihat memburuk dalam tiga bulan mendatang, buruk bagi hasil survei tankan bank sentral yang akan dirilis pada 1 April mendatang.
Hasil jajak pendapat bulanan dirilis saat bank sentral akan membahas risiko penurunan ekonomi dan prospek harga, melansir Reuters, Senin (21/1/2019).
Melemahnya inflasi dan melambatnya permintaan eksternal berarti BOJ tidak dalam posisi untuk menormalisasi kebijakan moneter, padahal ada beberapa investor yang berspekulasi BOJ sedang merencanakan pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Dalam jajak pendapat Reuters terhadap 480 perusahaan besar dan menengah ditemukan bahwa eksportir mengeluh tentang kurangnya permintaan dari China dan Amerika Serikat (AS) dan menyuarakan keprihatinan tentang perang dagang antara dua mitra dagang utama Jepang tersebut.
"Permintaan global menjadi sangat lemah," tulis seorang manajer di perusahaan pembuat peralatan transportasi dalam surveinya. "Amerika Serikat belum berkinerja baik sejak awal tahun fiskal ini, tetapi (ekonomi) negara-negara lain seperti China, India dan Meksiko juga melambat di paruh kedua."
Foto: pabrik di Jepang
|
Indeks sentimen untuk produsen berada di 18, turun lima poin dari bulan sebelumnya dan terseret oleh penurunan di berbagai sektor, seperti baja dan mobil, menurut survei yang dilakukan pada 7-16 Januari.
Indeks diperkirakan akan jatuh lebih jauh ke 17 di bulan April.
Didukung oleh pengecer, indeks sektor jasa tetap stabil pada 31 Januari dan mencerminkan kuatnya konsumsi swasta, yang menyumbang sekitar 60% dari perekonomian Jepang.
Indeks sektor jasa diperkirakan tergelincir ke 27 di bulan April.
Indeks Reuters Tankan dihitung dengan mengurangi persentase responden pesimistis dari yang optimis. Angka positif berarti optimisme melebihi pesimisme.
Survei tankan BOJ bulan lalu menunjukkan keyakinan bisnis tetap stabil sejak tiga bulan lalu, tetapi perusahaan memperkirakan kondisinya akan memburuk tiga bulan ke depan, sebuah pertanda bahwa perang dagang China-AS dan perlambatan permintaan global dapat membuat lesu aktivitas perusahaan.
Ekonomi Jepang menyusut 2,5% pada kuartal ketiga dibandingkan setahun sebelumnya. Ini adalah penurunan terburuk dalam lebih dari empat tahun yang diakibatkan oleh serangkaian bencana alam yang melemahkan sentimen konsumen dan mengganggu produksi pabrik.
Banyak analis memperkirakan pertumbuhan akan rebound di kuartal keempat tetapi perang dagang global dan perlambatan di China telah meningkatkan risiko terhadap ekonomi Jepang yang didorong oleh ekspor.
(prm)http://bit.ly/2R3dxVU
January 21, 2019 at 08:26PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Duh, Optimisme Pelaku Industri Jepang Turun Terus, Kenapa?"
Post a Comment