Level yen hari ini, Senin (21/1/2019), memang masih lebih kuat dibandingkan posisi penutupan hari Jumat (18/1/2019) yang berada di level 109,762/dolar AS, namun perlahan-lahan indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan greenback (dolar AS) mulai berbalik arah.
Foto: USDJPY M30 (MetaTrader 4)
|
Yen dipukul mundur seiring dengan pudarnya optimisme dari pelaku usaha sektor manufaktur yang beroperasi di sana.
Berdasarkan Reuters Tankan Index periode Januari 2019 yang didapat dari survei terhadap perusahaan skala besar dan menengah di Jepang, optimisme pelaku usaha sektor manufaktur turun 5 poin menjadi 18 pada bulan ini, level terendah dalam 2 tahun terakhir.
Melansir Reuters, eksportir mengeluhkan lemahnya permintaan dari China dan AS. Mereka juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai perang dagang antar 2 negara mitra dagang utamanya tersebut.
Hasil survei yang mengecewakan tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Jepang masih akan menghadapi tekanan yang besar ke depan. Belum lama ini, inflasi Jepang periode Desember 2018 diumumkan sebesar 0,3% YoY, jauh melambat dari capaian November yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Laju inflasi bulan Desember juga merupakan yang terlambat sejak Oktober 2017.
Dengan demikian, pelaku pasar berekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) selaku bank sentral Jepang masih akan menerapkan kebijakan moneter yang longgar, sehingga bensin bagi yen untuk menguat pun menjadi berkurang.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank)
http://bit.ly/2R6doBq
January 21, 2019 at 06:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi Jepang Lesu, Yen 'Keok' Lawan Dolar AS"
Post a Comment