
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan menguat: indeks Nikkei naik 1,28%, indeks Shanghai naik 1,11%, indeks Hang Seng naik 1,22%, indeks Straits Times naik 0,51%, dan indeks Kospi naik 0,65%.
Angin segar bagi bursa saham Asia datang dari hubungan AS dan China di bidang perdagangan yang kian mesra. Kemarin (17/1/2019), Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He yang merupakan tokoh penting dalam negosiasi dagang kedua negara akan berkunjung ke Washington pada 30 dan 31 Januari.
Liu He akan bertemu dengan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, tokoh penting lainnya dalam negosiasi dagang AS-China.
Bahkan, Wall Street Journal melaporkan bahwa beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China. Walaupun kemudian dibantah oleh Kementerian Keuangan AS, pelaku pasar tetap menaruh harapan yang besar bahwa hal tersebut akan bisa direalisasikan.
Sentimen damai dagang ini melengkapi rangkaian sentimen positif yang sebelumnya juga datang dari China. Pada hari Selasa (15/1/2019), Kementerian Keuangan China mengatakan bahwa mereka akan mengimplimentasikan pemotongan pajak dan biaya yang lebih besar. Hal ini dilakukan guna meredam perlambatan ekonomi yang sedang terjadi di Negeri Panda.
Melansir Reuters, beberapa analis percaya bahwa China dapat memberlakukan pemotongan pajak dan biaya senilai CNY 2 triliun. Selain itu, China juga diyakini akan memperbolehkan pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi khusus (special bond) senilai CNY 2 triliun yang sebelumnya banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek penting.
Kemudian pada hari Rabu (16/1/2019), People's Bank of China selaku bank sentral China menyuntikkan dana senilai CNY 560 miliar (US$ 83 miliar) ke perbankan mealui operasi pasar terbuka. Suntikan sebesar CNY 560 miliar tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah China. Dengan likuiditas yang kian longgar, suku bunga kredit diharapkan bisa ditekan dan memacu laju perekonomian China. (ank/tas)
http://bit.ly/2Dhg6Ak
January 18, 2019 at 04:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG ke Zona Hijau"
Post a Comment