Sekretaris Perusahaan Leo Investments dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/1/2019), mengungkapkan dana pembelian saham tersebut akan diperoleh dari divestasi dua anak usaha perseroan yakni PT Leo Resources dan PT Lion Nickel.
"Perseroan berencana melakukan penyertaan 830 lembar saham baru di Sarana, dengan nominal Rp 1 juta per saham, atau Rp 830 juta dengan nilai penyertaan Rp 24,59 miliar," tulis manajemen Leo Investments.
Menurut manajemen, dalam dua tahun terakhir, Leo dan anak usahanya praktis mengalami masa sulit yakni sejak tahun 2017 dan berlanjut pada 2018. Pasalnya perseroan tidak melakukan penjualan sama sekali.
Laporan keuangan per September 2018 juga menunjukkan tak ada pendapatan dari pos penjualan, sedangkan rugi bersih masih dibukukan Rp 1,59 miliar dari rugi September 2017 sebesar Rp 2,23 miliar.
Sebab itu, perseroan akan melakukan divestasi atau menjual seluruh saham Leo Resources yang dimiliki (99,99%) dan Lion Nickel (99%) kepada PT Geo Seismik dengan nilai penjualan sebesar Rp 30 miliar.
Transaksi divestasi tersebut adalah transaksi pihak terafiliasi karena Lindawaty yang saat ini masih menjabat Direktur Leo, juga menjabat sebagai komisaris dan pemegang saham 40% dari Geo Seismik. "Pembayaran 51% saham pada Sarana akan dilakukan secara tunas."
Rencana penyertaan saham dan divestasi dua anak usaha Leo ini akan diminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang jadwalnya akan menyusul.
Sarana didirikan pada 21 Oktober 1986 dengan nama PT Kontiki Asia Prima dan berubah menjadi Sarana pada tahun 1998. Saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Agora sebesar 90%. Sarana dinilai memiliki prospek bisnis baik dalam usaha bidang perdagangan peralatan untuk mendukung industri migas, petrokimia, dan industri berat lainnya.
(hps)
http://bit.ly/2RDkL8o
January 21, 2019 at 08:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jual 2 Anak Usaha, Leo Investments Caplok 51% Saham Sarana"
Post a Comment