Otoritas tersebut memperkirakan pertumbuhan perdagangan Negeri Tirai Bambu bisa saja melambat di 2019.
Perekonomian China masih tumbuh stabil di 2019 namun ekonomi terbesar kedua di dunia itu menghadapi tantangan eksternal, kata juru bicara kepabeanan Li Kuiwen dalam briefing reguler dengan wartawan, dilansir dari Reuters.
Data ekonomi dari China sedang diawasi dengan ketat seluruh dunia untuk mengetahui apakah ada dampak negatif yang ditimbulkan dari perang dagang antara Washington dan Beijing.
Kantor kepabeanan baru saja mengumumkan angka neraca perdagangan China di Desember dan sepanjang 2018.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella |
Ekspor China secara keseluruhan pada bulan Desember turun 4,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini adalah penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir.
Impor China juga secara tak terduga mengalami kontraksi di Desember, turun 7,6%, yang merupakan penurunan terbesar sejak Juli 2016.
Penurunan itu menyebabkan China memiliki surplus perdagangan US$57,06 miliar pada Desember, lebih tinggi dibandingkan perkiraan analis, yaitu hanya US$51,53 miliar. Jumlah itu naik dari US$ 44,71 miliar yang tercatat di November.
Surplus perdagangan keseluruhan China untuk 2018 adalah US$351,76 miliar, kata pemerintah. Ekspor keseluruhan 2018 naik 9,9% dari 2017 sementara impor tumbuh 15,8% dibandingkan periode yang sama, menurut data resmi dalam mata uang dolar.
(prm)http://bit.ly/2FthQsg
January 14, 2019 at 11:35PM
Bagikan Berita Ini
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
0 Response to "Ketakutan Terbesar Sektor Perdagangan China: Proteksionisme"
Post a Comment