"Capital market Indonesia tetap lebih bagus di beberapa pasar Asia. Ketika Tiongkok turun 25%, Indonesia hanya minus 2,5%. Hal ini menggambarkan Indonesia masih merupakan tujuan investasi yang menarik bagi investor," kata Moekti, Senin (21/2/2019).
Hal tersebut, menurut Moekti, sejalan dengan kondisi ekonomi domestik yang akan bertumbuh hingga 5,3% di tahun ini. Begitu juga dengan inflasi yang diprediksi tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Secara keseluruhan, kinerja ekonomi Indonesia masih lebih bagus dibanding Filipina, Brasil dan Rusia.
Turunnya capital market hingga minus 2,5% tahun lalu itu menunjukkan adanya risiko di Indonesia. Namun, lanjut Moekti, Indonesia masih salah satu pasar menarik di Asia. Indonesia berada di peringkat ketika setelah Tiongkok dan India dalam hal pasar yang prospektif.
"Dari global capital [paling tidak] 5,1%-nya dari inflows yang masuk ke emerging market di Asia itu masuk ke Indonesia," uajrnya.
Tahun lalu, sejumlah sektor memang mengalami pertumbuhan negatif. Namun, tahun ini diprediksi hampir semua akan meghijau. Kemungkinan, kata Moekti, hanya ada dua sektor yang negatif, yaitu transportasi dan crude palm oil (CPO) atau kelapa sawit disebabkan harga CPO yang turun.
"Itu kenapa dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2019 ini kita beri tema Indonesia: Invest Now! Karena pasar kita masih menarik untuk investor asing atau dalam negeri," ucapnya.
Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas akan menggelar MIF 2019 guna mempertemukan investor dalam dan luar negeri. MIF 2019 akan diselenggarakan pada 28 Januari sampai 1 Februari 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta.
(dru)
http://bit.ly/2R3a89F
January 21, 2019 at 07:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mandiri: Ekonomi Indonesia Tetap Menarik untuk Investasi 2019"
Post a Comment