Demikian hasil Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) edisi Januari 2019 yang dirilis Bank Indonesia (BI), seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (21/1/2019).
"Kondisi tersebut terutama didorong oleh berlanjutnya penurunan harga komoditas batubara dan logam," tulis laporan tersebut.
Penurunan harga batubara disebabkan oleh meningkatkan kapasitas produksi batubara China, melambatnya permintaan global, serta meningkatnya pasokan Amerika Serikat (AS).
Disamping itu, adanya kebijakan beberapa negara seperti Jerman dan China untuk mengurangi penggunaan batubara secara bertahap, turut memberikan tekanan pada harga batubara.
"Adapun penurunan harga logam terutama didorong oleh penurunan harga nikel sejalan dengan perkiraan peningkatan pasokan dari Indonesia akibat ekspansi pembangunan hyper-efficient HPAL smelter di Morowali," tulis BI.
Meski demikian, harga komoditas pertanian seperti CPO dan karet diproyeksikan membaik di tahun ini, setelah mengalami penurunan harga akibat melemahnya permintaan dan meningkatnya pasikan di 2018.
"Harga CPO di 2019 diprakirakan mulai membaik yang ditopang oleh meningkatnya permintaan seiring dengan penurunan pajak impor CPO di India, dan perbaikan harga barang subtisusi."
"Harga karet juga diprakirakan membaik di 2019 sejalan dengan menurunnya pasokan karet, adanya rencana kebijakan penggunaan karet oleh beberapa negara produsen karet dunia, serta upaya China mendorong konsumsi domestik."
Sementara itu, harga minyak dunia diperkirakan masih dalam trend menurun seiring dengan meningkatnya produksi minyak negeri Paman Sam di tengah rencana penurunan produksi OPEC dan melambatnya permintaan.
(dru)
http://bit.ly/2W6guJh
January 21, 2019 at 04:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masihkah Harga Batu Bara Cs Bernasib Malang? Simak Ramalan BI"
Post a Comment