
Kekhawatiran muncul ketika data pertumbuhan China diprediksi turun menjadi 1,5% dari sebelumnya 1,6%.
Jika realisasi datanya sesuai prediksi, maka hal itu akan semakin menyadarkan pelaku pasar bahwa perlambatan ekonomi resmi terlihat dan memberi dampak di perekonomian salah satu negara besar dunia, yaitu China.</span>
Kondisi tersebut dapat berpotensi memicu kontraksi dari iklim investasi di pasar keuangan global, termasuk negara berkembang seperti Indonesia yang menjadikan Negeri Tirai Bambu sebagai mitra dagang teratasnya.
Selain itu, suku bunga bank sentral di Jepang, Korsel, dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang diprediksi stagnan karena Benua Biru dianggap masih membutuhkan stimulus.
Presiden Bank Sentral Uni Eropa (ECB) Mario Draghi baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan di mana, menurut Draghi, Eropa ternyata masih membutuhkan stimulus moneter karena laju pertumbuhan ekonomi yang lesu.
"Stimulus moneter yang signifikan masih dibutuhkan untuk mendukung kenaikan harga di tingkat domestik dan inflasi dalam jangka menengah," ungkap Draghi di depan Parlemen Uni Eropa, mengutip Reuters.
Berikut ini adalah peristiwa yang patut dicermati pelaku pasar pekan depan.
21 Januari.
- Data utilisasi kapasitas industri China. 09:00. Diprediksi naik tipis menjadi 76,7% dari 76,5%.
- Data pertumbuhan ekonomi (GDP) 4Q QoQ, China. 09:00. Diprediksi turun menjadi 1,5% dari 1,6%.
- Data pertumbuhan ekonomi (GDP) 4Q YoY, China. 09:00. Diprediksi stagnan pada 6,5%.
- Data penjualan ritel Desember, China. 09:00. Diprediksi naik menjadi 8,3% dari 8,1%.22 Januari
- Data pertumbuhan ekonomi (GDP) 4Q QoQ, Korsel. 06:00. Diprediksi stagnan pada 0,6%.
- Data pertumbuhan ekonomi (GDP) 4Q YoY, Korsel. 06:00. Diprediksi naik menjadi 2,7% dari 2%.
- Hasil lelang rutin surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk negara), Indonesia, 16:00.
- Data pengangguran periode November, Inggris. 16:30. Diprediksi stagnan pada 4,1%.
- Data upah Inggris periode November, Inggris. 16:30. Diprediksi turun menjadi 3,2% dari 3,3%.
- Data penjualan rumah Desember MoM, Amerika Serikat (AS). 22:00. Diprediksi turun menjadi (0,9%) dari 1,9%.
- Lelang US Treasury tenor 3 bulan-6 bulan, AS. 23:30. 23 Januari
- Data neraca perdagangan Desember, Jepang. 06:50. Defisit diprediksi menyempit menjadi (25) miliar yen dari (737) miliar yen.
- Penetapan suku bunga acuan Bank of Japan, Jepang. 10:00. Diprediksi tetap -0,1%. 24 Januari
- Data stok minyak mentah oleh American Pretroleum Institute (API) AS. 04:30. Sebelumnya (0,56 juta).
- Suku bunga acuan Korsel. 08:00. Diprediksi tetap 1,75%.
- Data belanja industri (PMI) Markit, Perancis. 15:15. Diprediksi naik menjadi 51,2 dari 48,7.
- Data belanja industri (PMI) Markit, Jerman. 15:30. Diprediksi naik menjadi 52,2 dari 51,6.
- Data belanja industri (PMI) Uni Eropa. 16:00. Dipredikasi naik menjadi 51,9 dari 51,1.
- Penetapan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (ECB), Uni Eropa. 18:45. Diprediksi tetap 0%.
- Data belanja industri (PMI) Markit, AS. 21:45. Diprediki turun menjadi 54 dari 54,4. 25 Januari
- Indeks Keyakinan Konsumen Januari, Korsel. 04:00. Diprediksi turun menjadi 95 dari 97.
- Data inflasi Jepang. 06:30. Sebelumnya 0,3%.
- Data investasi asing langsung (FDI) yang akan diumumkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 16:30. Sebelumnya (20,2%).
(irv/gus)
http://bit.ly/2AWwmVF
January 20, 2019 at 09:13PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Simak Sentimen Pekan Depan: Waspada Perlambatan Ekonomi"
Post a Comment