
Direktur Collection and Asset Management BTN Nixon Napitupulu mengatakan salah satu cara perseroan menurunkan tingkat NPL ialah dengan menawarkan lanjutan pengerjaan konstruksi proyek-proyek yang terbengkalai kepada pengembang properti.
"Kami sedang menawarkan ke pengembang-pengembang besar untuk construction yang terbengkalai. Ada beberapa, saya belum bisa kasih tahu," ungkap Nixon beberapa waktu lalu di Jakarta.
Tahun lalu, besaran NPL perseroan berada di level 2,4%. Pihaknya optimistis bisa mencapai target tersebut karena masih ada banyak peluang untuk menekannya.Selain itu, strategi menekan NPL lainnya yakni BTN juga menargetkan penjualan rumah murah bisa mencapai Rp 600 miliar di tahun ini.
Tahun lalu, penjualan rumah murah BTN mencapai setengah dari target tahun ini, yaitu sebesar Rp 300 miliar."
"Tahun ini kami mau speed up [penjualan rumah murah]. Promonya mau kami tingkatkan supaya bisa melakukan penjualan Rp 600 miliar, sehingga rumah bisa dijual lagi ke masyarakat," imbuhnya.
Nixon menambahkan, perseroan juga akan melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lelang. "BTN akan menerbitkan KPR untuk orang yang mau ikut lelang. Rate-nya sama saja dengan KPR. Hanya berpindah debitur objeknya yang sama, tapi debiturnya pindah," katanya.
Per September 2018, BTN mencatatkan laba bersih Rp 2,24 triliun atau tumbuh 11,51% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 2 triliun. Kenaikan laba bersih ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 19,2% dari Rp 184,5 triliun menjadi Rp 220,7 triliun.
http://bit.ly/2Weq5xN
January 24, 2019 at 10:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tekan Kredit Macet di Bawah 2%, Ini Strategi BTN"
Post a Comment