Search

Ada Dugaan Kartel, Saham Garuda dan GMF Justru Diburu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kendati diterpa kabar pemeriksaan dugaan indikasi praktik kartel atau oligopoli soal kenaikan tarif tiket pesawat dan biaya kargo, saham Garuda Indonesia Group, yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) justru dilirik investor.

Data Bursa Efek Indonesia mencatat pada perdagangan Rabu pagi hingga pukul 11/04 WIB, (23/1/2019), saham GIAA bergerak naik hingga 8,07% di level Rp 348/saham dengan nilai transaksi Rp 24,42 miliar.

Adapun saham GMFI juga naik 7,38% di level Rp 262/saham dengan nilai transaksi Rp 12,15 miliar.

Secara year to date atau tahun berjalan, saham GIAA naik 16,78%, sementara saham GMFI naik 22,22%.

Sebelumnya diberitakan bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pemeriksaan terhadap maskapai penerbangan terkait indikasi praktik kartel atau oligopoli proses kenaikan tarif tiket pesawat dan biaya kargo.

Sebagaimana diketahui, Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia, Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air) dan Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air) menjadi penguasa pasar untuk penerbangan dalam negeri.

Sentimen positif lain yang diduga menggerakkan persepsi investor yakni kerja sama operasi atau KSO antara Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air.

Dalam perbincangan dengan CNBC TV Indonesia, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara juga mengatakan ada kemungkinan peluang kerja sama operasi dengan AirAsia Indonesia yang kuat di penerbangan regional atau internasonal di Indonesia.
(hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Dtb5EA
January 23, 2019 at 06:23PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Dugaan Kartel, Saham Garuda dan GMF Justru Diburu"

Post a Comment

Powered by Blogger.