Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali berfluktuasi dengan kecenderungan menguat terbatas. Analisa tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya yang berpotensi terjadi masih pada 6.450 hingga 6.550.
Pagi tadi, tiga indeks utama Wall Street mulai sumringah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,85%, dan Nasdaq Composite terbang 1,29%.
Wall Street kembali bergairah dengan berakhirnya penutupan sebagian (partial shutdown) pemerintahan AS untuk sementara waktu. Presiden Donald Trump dan legislatif akhirnya sepakat mengakhiri shutdown melalui sebuah anggaran sementara yang umurnya hanya untuk 3 pekan ke depan.
Selain itu, kinerja Wall Street juga terangkat berkat laporan keuangan yang melampaui ekspektasi. Dari 22% perusahaan yang sudah menyetorkan laporan keuangan, 72,3% di atas ekspektasi pasar.
Laporan teranyar, laba per saham (Earnings per Share/EPS) Starbucks sebesar US$ 68 sen pada kuartal IV-2018. Lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv US$ 65 sen.
Dari dalam negeri, investor asing mulai mengerem pembelian sahamnya. Secara mingguan, asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 93 miliar di pasar reguler dan Rp 71 miliar di semua pasar.
Meskipun asing jualan, kenyatanya bursa nusantara masih membukukan penguatan 0,5%, artinya investor lokal mulai masuk ke pasar dan mendorong penguatan IHSG.
Secara teknikal, potensi kenaikan indeks pada hari ini masih cukup terbuka karena masih bergerak di atas garis rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5).
![]() |
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, IHSG masih mengarah ke tren naik (uptrend) melihat pada indikator moving average convergence divergence/MACD. Terlihat dari posisinya yang membentuk persilangan naik atau golden cross.
Meskipun demikian, secara harian IHSG masih sangat berfluktuatif yang terlihat dari pola doji yang kembali terbentuk. Mengingat beberapa pekan lalu juga telah terbentuk beberapa doji, kemungkinan besar hari ini indeks juga akan terbatas penguatannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2UjFg6R
January 28, 2019 at 03:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Potensi Tembus 6.500, Tapi Volatilitas Masih Tinggi"
Post a Comment