
Sentimen ini dinilai cukup kuat meski indikator teknikal justru menunjukkan bahwa pelaku pasar bakal merealisasikan keuntungannya sejak awal tahun.
PT MNC Sekuritas menyebutkan berakhirnya shutdown pemerintahan di Amerika Serikat hari ini waktu setempat menjadi angin segar, tak hanya untuk pasar saham di Amerika, namun juga secara global.
Ditambah lagi dengan positifnya pembicaraan mengenai perang dagang antara Amerika dan China juga membawa gerak Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada perdagangan akhir pekan lalu menjadi positif.
Apalagi menguatnya harga emas, minyak dunia dan nikel yang bakal mendorong gerak IHSG.
Dari sisi teknikal, PT Reliance Sekuritas menyebutkan indeks berpotensi menguji resisten di level 6.500.
Meskipun demikian indikator stochastic terlihat terkonsolidasi pada area overbought atau jenuh beli dengan momentum RSI (relative strenght index) yang menjenuh akan memberikan sinayl negatif bagi trader untuk mulai merealisasikan keuntungannya.
IHSG diprediksi akan mengawali pekan dengan pergerakan terkonsolidasi positif mencoba menembus resisten atau break out resistance dengan range support di 6.460 dan resisten di 6.510.
Lembaga-lembaga pemerintahan AS pada Sabtu waktu setempat menyebutkan akan kembali beroperasi dan membayarkan kompensasi kepada pekerja yang gajinya belum dibayarkan akibat adanya shutdown pemerintahan.
Shutdown pemerintahan yang sudah terjadi selama 35 hari terakhir menyebabkan tak dibayarnya 800.000 pekerja federal dan memaksa 380.000 pekerja cuti.
(tas)
http://bit.ly/2DDCbcs
January 28, 2019 at 03:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Shutdown AS Dibuka, Mampukah IHSG Tembus 6.500?"
Post a Comment