"Izin ekspor tanggal 21 Februari habis jadi dalam proses mengajukan, untuk 2019 336 ribu ton," kata Rachmat saat dijumpai di Gedung DPR RI, Senin (21/1/2019).
Sepanjang 2018 lalu, Rachmat mengatakan realisasi ekspor tak capai target dari yang ditetapkan sebanyak 450 ribu wet metric ton. "Sampai Februari juga kemungkinannya tidak sampa," jelasnya.
Melesetnya ekspor di tahun lalu, kata Rachmat, lebih karena ada reschedule aktivitas pertambangan dan juga ada penurunan produksi. "Produksi kurang jadi ekspornya kurang," kata dia.
Di 2018, Amman Mineral menargetkan produksi emas sebanyak 100 ribu ounces (oz) tahun ini dan tembaga 197 juta pound.
Produksi ini dihasilkan dari tambang Bukit Hijau. Secara keseluruhan untuk tahun ini Amman menargetkan produksi sebanyak 450.826 wet metric ton (wmt) konsentrat. Angka ini sesuai dengan pengajuan perusahaan dan telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 (gus/gus)
http://bit.ly/2Mo7s5I
January 21, 2019 at 09:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Amman Mineral Ajukan Izin Ekspor 336 Ribu Ton di 2019"
Post a Comment