MUFG Group memiliki usaha inti pada MUFG Bank (sebelumnya juga dikenal dengan nama The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd/BTMU) ditambah dengan segudang bidang usaha lain.
Sayap bisnis lain miliknya adalah investment banking, investment management, wealth management, kredit pemilikan rumah (KPR/mortgage), dan kartu kredit bersama dengan lebih dari 30 anak usaha dengan cakupan global.
Dalam situs resminya, perusahaan dengan rendah hati menuliskan bahwa mereka baru dibentuk pada 1 Oktober 2005 berkat merger-nya Mitsubishi Tokyo Financial Group (MTFG) dan UFJ Holdings, padahal kedua perusahaan sudah memiliki sejarah panjang sejak 350 tahun silam.
1656
Sejarah panjang bank terbesar di Jepang berdasarkan aset tersebut dimulai sejak 1656 ketika Konoike Money Changer didirikan keluarga samurai bernama keluarga Konoike yang didedikasikan untuk mendukung pemerintahan Shogun Tokugawa.
Bisnis keluarga Konoike berawal dari penyulingan sake dan pelayaran dan fokus pada bisnis perusahaan kecil menengah. Perusahaan penukaran uang ini kemudian menjadi cikal bakal Konoike Bank.
1863
Yamaguchi Bank didirikan sebagai kedai penukaran valas.
1868
Jepang membuka diri kepada dunia oleh Restorasi Meiji.
Konoike Bank gagal menjadi besar dan bersaing dengan konglomerasi (zaibatsu) yang menguasai industri besar dan mendapatkan kepercayaan untuk menguasai sebagian besar perekonomian oleh pemerintah, mulai dari Kekaisaran Meiji hingga Perang Dunia II.
Keempat zaibatsu utama yang dikenal luas hingga Perang Dunia II adalah Sumitomo, Mitsui, Mitsubishi, dan Yasuda.
1878
Sanjyushi Bank didirikan oleh produsen fiber tekstil yang terkenal.
1933
Konoike Bank, Yamaguchi Bank, dan Sanjyushi Bank merger menjadi Sanwa Bank dan memiliki aset terbesar sebelum Perang Dunia II tetapi masih kalah dengan zaibatsu dan menghindari konfrontasi dengan militer yang sedang bergejolak dan siap berkuasa. Sanwa Bank mengusung filosofi harmonious three (san= three, wa= harmony).
1941
Sanwa Bank akhirnya memutuskan membantu pemerintahan dan menjadi bagian dari rencana sentralisasi setelah Jepang berperang dengan Amerika Serikat.
1953
Sanwa Bank mulai ekspansif dan membuka cabang luar negeri pertamanya di San Fransisco, Amerika Serikat, untuk mengantisipasi kebutuhan eksportir Jepang di Negeri Paman Sam.
1961
Setelah perang, Sanwa Bank dan Sanwa Group menjadi financier utama dalam perekonomian Jepang hingga melahirkan Japan Credit Bureau (JCB).
1970
Sanwa Bank membangun jaringan internasional di London, Sidney, Singapura, dan Hong Kong. Pada 1972, perusahaan mendirikan Sanwa Bank of California, yang mengakuisisi Charter Bank dan Golden State Bank serta mengganti namanya menjadi Golden State Sanwa Bank.
1981
Sanwa Bank juga mengakuisisi First City Bank of Rosemad, yang berlanjut dengan akusisi Lloyds Bank California senilai US$ 263 juta. Sanwa Bank sudah memiliki cabang di New York, Chicago, Atlanta, Dallas, Boston, Los Angeles, Toronto, dan Vancouver.
Perusahaan juga mengembangkan bisnis leasing ke Jerman, China, serta membuka cabang di Jakarta, Bangkok, Singapura, dan Kuala Lumpur.
1990
Sanwa Bank menjadi bank dengan profitabilitas terbesar di dunia serta menjadi bank dengan aset terbesar kedua setelah The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd.
1996
Mitsubishi Bank dan Bank of Tokyo pada 1996 juga merger dan menjadi The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd dengan kantor pusat di Tokyo, ibu kota modern Jepang.
2001
Pascakrisis bank pada 1990-an, konsolidasi terjadi antara Sanwa Bank, Tokai Bank, dan Asahi Bank dan berniat merger dan ingin mewujudkan sebuah bank dengan aset terbesar ketiga dunia setelah Deutsche Bank dan Mizuho Financial Group.
2002
Namun, di akhir kesepakatan merger, Asahi Bank mundur.
Toyo Trust & Banking Co (milik Toyota Motor Corp) masuk dan meresmikan penggabungannya dengan Sanwa Bank dan Tokai Bank hingga melahirkan United Financial Holdings of Japan (UFJ Bank Ltd), dengan pusat kegiatan di Osaka, ibu kota tradisional Jepang.
2004
UFJ Bank Ltd mengumumkan rencana merger dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi Group dan baru rampung pada 1 Oktober 2005 menjadi Mitsubishi UFJ Financial Group tetapi belum beroperasi bersama-sama.
Keduanya baru bergabung dalam satu nama setelah menjadi The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) pada 1 Oktober 2006.
2008
Pada 1 April, nama BTMU resmi berubah menjadi MUFG Bank secara global, termasuk cabangnya di Indonesia.
2017
MUFG Group mengumumkan rencana mengambil alih 40% saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dari Fullerton Financial Holdings Pt Ltd asal Singapura senilai 200 miliar yen (setara Rp 23,7 triliun saat itu) dalam dua tahap.
2018
Bank Danamon menyegerakan merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) sebelum mayoritas sahamnya diambil alih MUFG Group.
Selain MUFG Group sendiri, pemegang saham perusahaan yang lain terdiri dari lebih dari 4.000 nama. Beberapa di antaranya yang memiliki porsi di atas 1% adalah:
TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/irv)
http://bit.ly/2S48mtm
January 22, 2019 at 11:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bercokol di Tanah Air, Ini Hikayat Panjang MUFG Group"
Post a Comment