Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mendengarkan berbagai curhatan para nelayan. Mulai dari pembentukan badan umum logistik penyerap hasil produksi perikanan, hingga meningkatkan kesejahteraan nelayan.
IIn Rohimin, salah satu perwakilan nelayan secara terang-terangan meminta kepala negara dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk membentuk suatu badan seperti Bulog khusus di sektor perikanan.
"Kami usulkan sebetulnya sudah pernah kami sampaikan, bila perlu ada Bulog di sektor nelayan. Karena ketika produksi melimpah ruah, harga jatuh, dan tidak ada yang dinaikkan harga. Mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti,"
Selain itu, para nelayan meminta agar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan, serta mempermudah perizinan dan sertifikat tanah yang selama ini menghambat.
"Soal perizinan dan sertifikat tanah di sekitar pesisir dan pulau kecil, serta optimalisasi tempat pelelangan ikan," katanya.
Nurhidayah, perwakilan dari jaringan perempuan nelayan, lantas meminta pengakuan dari pemerintah. Pasalnya, kerap kali nelayan perempuan tidak mendapatkan pengakuan dalam menjalani profesinya.
"Perempuan nelayan itu, kami hanya diakui sebagai keluarga nelayan. Perempuan peran dalam rantai produksi besar dalam pemasaran. Ketika tidak diakui, ada kesulitan perempuan akses asuransi," jelasnya.
Merespons hal tersebut, Jokowi mengaku telah mencatat semua keluhan para nelayan. Berbagai fasilitas pemerintah, pun sudah bisa dinikmati oleh nelayan agar jauh lebih sejahtera.
"Saya catat, dan saya harap fasilitas terutama bank mikro dimanfaatkan terutama nelayan dan petambak. Sehingga perkembangan dan kesejahteraan nelayan bisa diliihat dari angka-angkanya," katanya. (gus)
http://bit.ly/2FHwGM8
January 23, 2019 at 02:36AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bertemu Jokowi, Nelayan Curhat dan Usul Ada Bulog Perikanan"
Post a Comment