Search

BI: Rupiah Kemurahan, Masih Bisa Menguat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih kemurahan (undervalued). Bank sentral melihat, ruang penguatan masih terbuka lebar.

Hal tersebut ditegaskan Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Jumat (25/1/2019).

"Seperti selalu disampaikan oleh Gubernur BI, mata uang rupiah masih undervalued. Jadi kami yang setiap saat berhadap dengan pasar, akan membiarkan ruang bagi rupiah terus menguat," kata Nanang.

Optimisme BI tak lepas dari konstelasi ekonomi dan pasar keuangan global, di mana salah satunya adalah arah kebijakan The Fed yang lebih lunak, dan segenap kebijakan oleh BI dan pemerintah untuk memperkuat stabilitas.

BI pun menekankan, bahwa kekhawatiran penguatan rupiah akan memperlebar defisit perdagangan tidak cukup relevan, karena defisit yang tercatat saat ini lebih disebabkan penurunan ekspor dan volume impor yang menurun.

"Artinya, rupiah yang terdepresiasi 5,7% selama 2018 dan kebijakan pemerintah menaikkan pajak impor untuk menurunkan volume impor bagi sejumlah komoditas mulai memberikan dampak," kata Nanang.

"Bila kecenderungan ini terus berlanjut di tahun ini, kami optimis defisit transaksi berjalan akan menuju sekitar 2,5%," jelasnya.

Saat ini, sambung dia, pasokan dan permintaan di pasar valas semakin berimbang, sementara pasokan devisa dari eksportir ke perbankan pun dalam kondisi yang relatif bisa mengimbangi kebutuhan valas untuk impor.

"Tugas BI di pasar valas adalah mengawal pergerakan rupiah baik pada saat melemah maupun menguat agar lebih terukur perubahannya. Sehingga tercipta stabilitas dan kepercayaan masyarakat," katanya.

"Yang lebih penting adalah kepercayaan pasar terhadap kebijakan moneter dan fiskal semakin menguat dan turut menambah dorongan arus modal masuk ke Indonesia," tegas Nanang.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS bahkan sudah di bawah Rp 14.100.

Pada Jumat (25/1/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.080 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,56% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

(dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2sMtI0k
January 25, 2019 at 11:14PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "BI: Rupiah Kemurahan, Masih Bisa Menguat!"

Post a Comment

Powered by Blogger.