
Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,34%. Pelemahan kemarin meneruskan koreksi yang terjadi sebelumnya, kali pertama IHSG melemah 2 hari beruntun pada 2019.
Bursa saham utama Asia pun kompak melemah. Indeks Hang Seng turun 0,16%, Shanghai Composite berkurang 0,1%, dan Straits Times minus 0,37%.
Sementara rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,18%. Pelemahan rupiah memang relatif terbatas, tetapi sudah cukup untuk membuatnya menjadi mata uang terlemah di Asia.
Terlihat bahwa pelaku pasar agak ragu masuk ke pasar keuangan Benua Kuning. Sepertinya ketidakpastian global membebani hati dan pikiran investor.
Ada perkembangan terbaru dari hubungan AS-China dan itu bukan kabar gembira. AS resmi mengajukan tuntutan hukum kepada perusahaan telekomunikasi asal China, Huawei.
Raksasa telekomunikasi ini dituding melakukan bisnis dengan pihak Iran yang sedang dikenakan sanksi oleh Negeri Adidaya. Tidak hanya itu, Huawei juga tersangkut kasus pencurian teknologi robotik milik T-Mobile.
"Tindakan Huawei merupakan bentuk eksploitasi terhadap perusahaan AS dan mengancam persaingan usaha yang sehat. Tindakan itu bisa membuat pemerintah negara lain untuk memodifikasi atau mencuri informasi, memata-matai, atau mengendalikan," tegas Direktur FBI Christopher Wray, mengutip Reuters.
Merespons aksi AS, China pun meradang. Wen Ku, pejabat senior di Kementerian Industri dan Teknologi Komunikasi China, menyebut langkah AS tidak adil dan tidak bermoral.
Ketegangan Washington-Beijing akibat kasus Huawei bisa mengancam proses damai dagang yang sedang dibangun oleh kedua negara. Apalagi pada 30-31 Januari nanti, Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertandang ke Washington untuk melakukan dialog dagang dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Kasus Huawei yang mengemuka bisa mengancam kelancaran dialog ini. Mungkin saja perdebatan akan memanas dan jalan menuju damai dagang terputus.
Melihat situasi ini, pelaku pasar memilih bermain aman. Aset-aset berisiko di negara berkembang Asia kemudian mengalami tekanan jual sehingga koreksi menjadi sebuah keniscayaan.
http://bit.ly/2SfAmun
January 30, 2019 at 12:58PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cermati Dinamika Brexit Sampai Kisruh Venezuela"
Post a Comment